Anggota DPR RI Sesalkan Viralnya Video Pemukulan Siswi di Purworejo

Konten Media Partner
14 Februari 2020 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar siswa yang tendang dan pukul siswi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar siswa yang tendang dan pukul siswi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video yang menunjukkan 3 orang siswa memukul seorang siswi di salah satu SMP di Purworejo. Polisi pun dengan cepat menindak kasus tersebut dan menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Kasus ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Anggota Komisi X DPR RI, Bramantyo Suwondo, menyesalkan viralnya video aksi pemukulan tiga orang siswa temannya yang merupakan seorang siswi perempuan.
"Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah dicanangkan Presiden Jokowi harus benar-benar digalakkan," tegas Bramantyo, Jumat (14/2/2020).
GNRM tersebut menurutnya perlu diterapkan di lingkungan sekolah. Ia pun meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menaruh perhatian serius pada berbagai isu kekerasan di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri, mengunjungi rumah CH (16) yang merupakan korban dari pemukulan serta penendangan oleh 3 siswa lainnya, Kamis (13/2/2020). Jumeri menyarankan agar CH disekolahkan di Sekolah Luar Biasa, jika memang korban mengalami Borderline Personality Disorder (BPD).
ADVERTISEMENT
"Sudah dibicarakan dengan orang tua korban (soal jarak rumah ke SLB yang jauh. Kami akan carikan besiswa untuk keluarga miskin agar bisa digunakan untuk ongkos antar jemput," kata Jumeri.
Sebelumnya, tak sedikit warganet yang mengusulkan berbagai sanksi untuk para tersangka. Salah satunya adalah agar ketiganya mendapatkan pendidikan ala militer. Bahkan ada pula yang mengusulkan agar ketiganya menjadi relawan di yayasan atau di rumah difabel. Hal ini pun mendapat respon positif dari Ganjar. (lvt)