Antrean Kendaraan Sepanjang 7 Kilometer di Gunungkidul Akibat Macet Long Weekend

Konten Media Partner
30 Oktober 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean panjang di ruas jalur utama Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Antrean panjang di ruas jalur utama Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Antrean kendaraan hingga 7 kilometer lebih terjadi di jalur utama Jalan Wonosari - Yogyakarta, Kamis (29/10/2020) malam. Wisatawan nampaknya mulai memadati sejumlah objek wisata di Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Antrean panjang terlihat kendaraan wisatawan yang baru kembali dari objek wisata di Gunungkidul ke arah Yogyakarta. Demikian juga sebaliknya dari arah Yogyakarta ke Wonosari juga tersendat.
Antrean tersebut terlihat mulai dari Sambipitu hingga perempatan Patuk. Berbagai jenis kendaraan terutama roda empat banyak yang terjebak kemacetan. Tak sedikit yang putar balik dan mencari jalur alternatif.
Sejumlah petugas berusaha keras untuk mengurai kemacetan tersebut. Kendaraan menumpuk berjajar 2-3 memenuhi separoh badan jalan di perempatan Patuk dan belokan menuju pintu masuk Gunungkidul. Namun demikian, dari arah sebaliknya yaitu arah Yogyakarta terlihat sangat lengang selepas perempatan Patuk.
Dari pengamatan di lapangan, simpul kemacetan memang bermula di perempatan Patuk. Di mana antrian panjang terjadi akibat kendaraan dari arah Yogyakarta yang akan berbelok menuju ke Heha Skyview, destinasi wisata yang berada di selatan perempatan Patuk arah Dlingo.
ADVERTISEMENT
Kemacetan semakin parah pada liburan kali ini karena dipicu simpul Kebun Bunga Amarilis di Kalurahan Salam. Ribuan orang yang berhenti ingin berfoto dengan bunga amarilis yang mekar cuma dua minggu dalam setahun menimbulkan kemacetan baru.
Bambang, salah seorang warga Wonosari yang ingin pergi ke Yogyakarta mengatakan, dirinya juga terjebak kemacetan. Ia terpaksa berjalan merambat hampir satu jam lamanya hanya untuk berjalan dua kilometer dari Sambipitu hingga ke Putat Patuk.
"Tobyat, masak satu jam baru sampai Putat," keluhnya
Kasatlantas Gunungkidul, AKP Anang Tri Nuvyan mengatakan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kemacetan akan terjadi di jalur wisata terutama jalur utama. Di jalan Wonosari-Jogja, tahun lalu terjadi kemacetan di pertigaan Gading dan Perempatan Gading hingga beberapa kilometer.
ADVERTISEMENT
"Tapi tahun ini bisa terurai dengan rekayasa lalu lintas," ujarnya, Kamis (29/10/2020) malam.
Antrean panjang di ruas jalur utama Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
Sementara Faisal Noor, warga Kalurahan Ngalang Kapanewonan Gedangsari Gunungkidul juga mengaku stres di jalan. Dirinya yang bekerja sebagai tenaga keamanan sebuah hotel di Jalan Laksda Adisutjipto Kota Yogyakarta mengaku harus menempuh perjalananan cukup untuk sampai ke rumahnya.
Faisal mengungkapkan ia keluar dari kantornya pukul 18.30 WIB dan sampai rumah di Ngalang pukul 19.15 WIB. Namun malam ini dirinya tiba di rumah sekitar pukul 20.30 WIB. Padahal ia hanya menggunakan sepeda motor.
"Saya tidak bisa membayangkan kalau pakai roda empat. Bisa sampai jam berapa tiba di rumah. Stres aku," kata Faisal.
Polisi sendiri sudah memperkirakan jika perempatan Patuk menjadi simpul kemacetan. Hal tersebut sebelumnya sudah terlihat setiap akhir pekan terutama menjelang maghrib hingga malam.
ADVERTISEMENT
Karena persimpangan Patuk merupakan perempatan menuju ke arah Heha Skyview dan juga ke Dlingo yang merupakan lokasi berbagai destinasi hutan di Kabupaten Bantul.
Ia menghimbau kepada wisatawan atau pengguna jalan untuk memanfaatkan jalur alternatif melalui Ngoro-oro atau pun Jembatan Gembyong Baru. Jalur tersebut bisa ditempuh melalui jalan Sambipitu-Nglanggeran