Konten Media Partner

Belajar Sejarah Kereta Api Lewat Jogja Spoor Festival

29 September 2023 17:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 19 Oktober 2023 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang petugas kenalkan sejarah kereta api di event Jogja Spoor Festival di Balai Yasa Yogyakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: M Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang petugas kenalkan sejarah kereta api di event Jogja Spoor Festival di Balai Yasa Yogyakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: M Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Selama tiga hari berturut-turut, Balai Yasa Yogyakarta bersama PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 serta Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat lebih dekat isi dari bengkel kereta api yang ada di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Yasa Yogyakarta, Eko Windu Widyo Purnomo mengatakan kesempatan itu dihadirkan melalui gelaran Jogja Spoor Festival di Balai Yasa Yogyakarta pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 mendatang.
Eko menuturkan festival ini memberikan ruang yang luas agar para pengunjung bisa mengulik lebih dalam mengenai sejarah perkeretaapian di Yogyakarta.
Bahkan mereka bisa menyaksikan berbagai aktivitas, mulai dari wahana Kereta Rel Diesel Elektronik (KRDE), workshop tur, dokumentasi sejarah kereta api, hingga pemeriksaan kesehatan.
"Penyelenggaraan ini memberikan keunikan dan konsep baru dalam edukasi tentang kereta api. Sampai sekarang sudah ada 20 ribu pengunjung yang reservasi," kata Kepala Balai Yasa Yogyakarta, Eko Windu Widyo Purnomo, Jumat (29/9/2023).
Dari pengalaman tahun sebelumnya, Eko menyebut kegiatan itu sukses mendatangkan 14 ribu orang untuk datang berkunjung. Sehingga di tahun ini, pihaknya optimis animo pengunjung diperkirakan akan lebih besar.
ADVERTISEMENT
Bahkan sejauh ini, ia menuturkan bahwa sudah ada 20 ribu reservasi pengunjung yang membeli tiket untuk masuk ke dalam wahana yang disediakan di Jogja Spoor Festival itu.
"Animo masyarakat sangat tinggi. Tahun ini yang sudah reservasi ada 20 ribu pengunjung," ungkap Eko.
Lebih lanjut, Eko menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari wisata edukasi. Pengunjung bisa melihat dan belajar berbagai hal terkait kereta api.
Eko menceritakan pengunjung dapat mengetahui sejarah Balai Yasa Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1914 dan melakukan overhaul lokomotif uap hingga lokomotif diesel termasuk KRDE.
"Tentunya memberikan konsep baru dan keunikan dalam edukasi perkretaapian. Serta dapat menjadi salah satu destinasi unggulan wisata yang berkelanjutan secara rutin," ucap dia.
Pengunjung yang datang berkunjung ke Jogja Spoor Festival 2023, Jumat (29/9/2023). Foto: M Wulan/Tugu Jogja
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala PT KAI Daop 6, Yogyakarta, Bambang Respationo dimana ia menambahkan, selain edukasi tentang sejarah juga bakal dijelaskan kegaiatan mendukung keselamatan, dan sosialisasi terkait perlintasan.
ADVERTISEMENT
"Kita punya simulasi ketika kereta lewat kita tutup. Memang kita tahu bahaya perlintasan," kata Bambang.
Membuka festival itu, Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo juga berharap kegiatan ini menjadi wahana edukasi dan menambah pengalaman untuk anak-anak tentang kereta api. Melalui Jogja Spoor Festival , diharapkan para pengunjung khususnya anak-anak dapat teredukasi tentang sejarah kereta api di Indonesia.
"Edukasi penting tentang transportasi publik mulai ditanamkan sejak dini. Sekaligus profesi sebagai pegawai KAI bisa menginspirasi anak-anak," tandasnya.
(M Wulan)