Konten Media Partner

BPS soal Jogja Provinsi Termiskin di Jawa: Jauh Lebih Baik dari 10 Tahun Lalu

21 Februari 2023 19:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPS DIY, Sugeng Ariyanto, memberikan keterangan pada awak media, Selasa (21/2/2023). Foto: erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPS DIY, Sugeng Ariyanto, memberikan keterangan pada awak media, Selasa (21/2/2023). Foto: erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY angkat bicara perihal angka kemiskinan di wilayah Yogyakarta yang tertinggi di Pulau Jawa. Mereka mengaku meski tertinggi angkanya namun percepatan pengurangan angka kemiskinan di DIY paling cepat seluruh Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Kepala BPS DIY, Sugeng Ariyanto mengatakan jika melihat perkembangan 10 tahun terakhir, situasinya sudah sangat jauh berbeda. DIY sudah jauh lebih baik dibanding dari 10 tahun yang lalu.
"Jauh lebih baik ketimbang 10 tahun lalu meskipun secara urutan tidak berubah memang persentase kemiskinannya di Jawa itu tertinggi," terang dia, Selasa (21/2/2023).
Bila dilihat dari perkembangan selama 10 tahun terakhir dan dibandingkan dengan Jawa Tengah misalnya, angka kemiskinannya selisih 0,5 persen saja. Bila dibandingkan dengan Jawa Timur selisih 1 persen saja. Menurutnya, dibanding 10 tahun yang lalu, ini semakin lama semakin mendekat.
Padahal 10 tahun lalu selisihnya bisa mencapai 2 hingga 3 persen. Ia lantas menganalogikan pengentasan kemiskinan layaknya konvoi. Di mana DIY sudah mepet dengan daerah lain, artinya bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan mendahului daerah lain.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa menyalip daerah lain, dengan catata kalau ini on the track kemudian kita akselerasi dan semua pihak yang terlibat itu bisa bisa bersama-sama menyatukan visi strateginya sama ya sangat Mungkin kita bisa jauh lebih baik," tambahnya.
Dia mengaku tidak bisa menyebut secara detail kantong kemiskinan itu di mana saja. Namun Pemda DIY sudah mengidentifikasi dari 15 kecamatannya yang merupakan wilayah dengan kantong kemiskinan terbanyak.
Namun secara makro, sebetulnya DIY sudah lebih diuntungkan dengan adanya posisi selatan utara. Di mana kabupaten di selatan itu memang dalam banyak aspek lebih tepat untuk dijadikan sasaran utama banyak program. Sedangkan untuk di utara, tingkat kemiskinannya sudah dibawah 10 persen yaitu sekitar 7,6 persen, maka pemeirintah tinggal menjaga saja.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga sejalan dengan visi misi Gubernur DIY, Sri Sultan HB X untuk mulai fokus ke wilayah selatan. Dia mengatakan jika hal tersebut sudah pada track-nya. Sehingga tinggal bagaimana pemerintah memadukan semua sumber untuk pengurangan angka kemiskinan ini.
Dia mengakui jika angka kemiskinan dihitung hanya dari sisi konsumsi saja. Namun jika berbicara pengeluaran, sebenarnya ada 3 kelompok pengeluaran. Yaitu pengeluaran yang dikonsumsi, pengeluaran yang untuk investasi dan tabungan serta pengeluaran yang diberikan kepada pihak lain.
"Nah kita itu memang hanya pengeluaran yang dikonsumsi," ungkapnya.
Kemiskinan memang fenomena multidimensi sehingga tidak cukup hanya bicara dari satu aspek saja. Sehingga walaupun kemiskinannya belum berkurang, tetapi DIY itu sudah semakin membaik soal kesejahteraannya.
ADVERTISEMENT