Konten Media Partner

DIY Catat Inflasi November 1,14 Persen, Terendah Sepanjang Tahun 2024

3 Desember 2024 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (2/12/2024).Foto: BPS DIY
zoom-in-whitePerbesar
Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (2/12/2024).Foto: BPS DIY
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami inflasi terendah sepanjang tahun 2024 pada bulan November secara Year on Year (YoY) sebesar 1,14 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024 inflasi di DIY cenderung mengalami fluktuasi.
“Pada awal tahun untuk inflasi tahun ke tahun 2,6 persen kemudian cenderung fluktuasi, dan sejak bulan Agustus hingga November cenderung mengalami penurunan,” katanya saat diwawancarai wartawan di Kantor BPS DIY, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Senin (2/12/2024).
Herum menyebut kelompok komoditas berdasarkan kelompok pengeluaran adalah perawatan pribadi dan jasa lainya sebesar 0,52 persen oleh komoditas emas dan perhiasan, disusul oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,13 persen.
Ia menyampaikan bahwa kelompok makanan, minuman dan tembakau yang pada bulan-bulan sebelumnya selalu menyumbang inflasi tertinggi mulai bergeser di posisi kedua tertinggi.
Sementara kelompok pengeluaran penyumbang deflasi pada 2024 disumbangkan oleh kelompok komoditas transportasi dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil masing-masing 0,02 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk andil komoditas dominan penyumbang inflasi pada November 2024 secara YoY terjadi pada emas perhiasan memberikan andil inflasi (0,38 persen), kopi bubuk sebesar (0,17 persen), bawang merah (0,06 persen), minyak goreng dan gula pasir (0,05 persen).
Sedangkan untuk kelompok komoditas dominan penyumbang deflasi adalah cabai merah –(0,21 persen), cabai rawit (-0,15 persen), bensin (-0,12 persen), cabai hijau (-0,07 persen), dan wortel (-0,04 persen). (Hadid Husaini)