Konten Media Partner

DLH Bantul Bakal Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Antara

20 September 2022 16:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Depo sampah di Banguntapan yang tampung 20 ton sampah tiap hari. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Depo sampah di Banguntapan yang tampung 20 ton sampah tiap hari. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul berencana akan membangun fasilitas pengolahan sampah antara. Rencananya mereka akan mendirikan fasilitas pengolahan sampah antara di dua tempat, Niten dan Banguntapan.
ADVERTISEMENT
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Ali Budi Santosa menuturkan sampah menjadi persoalan serius bagi hampir semua wilayah termasuk Bantul. Semua sampah saat ini dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Padahal sekarang kondisi TPST Piyungan sudah sangat penuh.
"Ya kita berusaha keras mengurangi sampah dari sumbernya," ujar dia, Selasa (20/9/2022)
Saat ini pihaknya berupaya memperbanyak Kalurahan-kalurahan agar bisa menyelesaikan sampahnya sendiri di tingkat Kalurahan, tanpa harus melibatkan Pemkab dan tidak perlu membuang sampah lagi ke TPST piyungan.
Saat ini sebenarnya sudah ada depo Sampah yang berdiri di Bantul. Dan nanti rencananya depo tersebut akan dimaksimalkan dengan menjadikannya sebagai tempat pengolahan sementara. Di tempat tersebut nantinya akan mengelola sampah.
"Rencananya di Niten Sewon dan Banguntapan. Sekarang di Niten telah menampung sampah 5-6 ton dan Banguntapan 20 ton seharinya,"ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dua tempat tersebut sengaja dipilih karena memang di kedua wilayah yaitu Banguntapan dan Sewon memiliki populasi penduduk yang cukup padat dibanding Kapanewon lainnya. Sehingga volume sampah yang dihasilkan juga cukup banyak.
Pihaknya juga berencana akan menerapkan sistem tarif baru untuk pelanggan sampah. Nantinya akan ada semacam 'reward and punishment' untuk para pelanggan sampah mereka. Di mana akan ada insentif khusus bagi masyarakat atau pelanggan yang berhasil mengurangi volume sampahnya.
"Namun nantinya hal tersebut akan diberikan kepada kelompok-kelompok yang berhasil mengurangi produksi sampah,"ujar dia.
Saat ini, baru ada 8 Kalurahan yang telah mengelola sampahnya melalui BUMKal. Pihaknya berupaya keras mendorong Kalurahan-kalurahan untuk mengalokasikan dana desanya guna mengelola sampahnya secara mandiri. Sehingga volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan akan semakin berkurang.
ADVERTISEMENT