Dokumen Dipalsukan Agen, TKW Asal Bantul yang Meninggal Sulit Dipulangkan

Konten Media Partner
11 Mei 2021 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TKW asal Bantul yang meninggal usai dirawat di rumah sakit. Foto: Facebook/Faisol Soh
zoom-in-whitePerbesar
TKW asal Bantul yang meninggal usai dirawat di rumah sakit. Foto: Facebook/Faisol Soh
ADVERTISEMENT
Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Taiwan meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit. TKW yang dikabarkan bernama Sunaryati ini konon berasal dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sunaryati adalah salah satu TKW yang overstay di negeri orang.
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya Sunaryati, diunggah oleh akun media sosial facebook Faisol Soh, seorang pemerhati TKI bermasalah di Taiwan. Wanita kelahiran 1976 tersebut ini meninggal usai koma berapa hari di rumah sakit setempat.
Dalam akun Facebooknya, Faisal Soh menulis : 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Telah berpulang kawan kita PMI overstayed asal Bantul-Jogja, Almarhumah Sunaryati (sesuai Passpor AU080***) pukul 15.40 waktu Taiwan karena sakit.
Tersenyumlah dalam perjalanan pulangmu ke sisi-Nya, Bu. Semoga Husnul Khotimah.
Saya minta maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam pengucapan di live saya sebelumnya.
Akan kita upayakan pemulangan ragamu dengan cepat, meski prosesnya sedikit ribet karena telah dipalsukan dokumen (nama) mu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dulunya.
ADVERTISEMENT
Ampunilah mereka,".
Tim Tugu Jogja telah menghubungi pemilik akun facebook Faisal Soh melalui pesan pribadi yang dikirim ke inbox. Pemilik akun tersebut diketahui telah berkomunikasi dengan keluarga TKW tersebut.
Namun Faisal menjawab enggan menyebutkan alamat lengkap dari TKW yang meninggal tersebut. Alasannya karena bersifat privasi alias rahasia sehingga menyarankan media ini untuk menghubungi nomor anaknya yang berada di Indonesia.
"Halo untuk ini bisa hubungi langsung keluarganya ya," tulis Faisal, Senin (10/5/2021) malam.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak keluarga Sunaryanti terkait dengan hal ini.
Kendati demikian, dalam beberapa video yang diunggah oleh Faisal saat Sunaryati dirawat di rumah sakit dalam kearaan kritis, Faisal menyatakan jika TKW asal Bantul tersebut namanya masih belum jelas apakah Sunaryati atau Sumaryati atau Mariyah. Karena diduga dokumen pelengkap keberangkatan Sunaryati telah dipalsukan oleh agen penyalurnya.
ADVERTISEMENT
"Keterangan antara keluarga dengan teman-teman beliau namanya juga berbeda-beda," kata Faisal dalam videonya.
Dari penelusuran yang dilakukan oleh pemerhati TKI bermasalah di Taiwan tersebut, Sunaryati berangkat ke Taiwan sejak tahun 2017 yang lalu. Masa tinggal yang bersangkutan sebenarnya telah habis pada bulan Oktober tahun 2019/2020 yang lalu.
Yang bersangkutan melarikan diri dari majikan resmi dan berpindah ke majikan lain diduga karena masa tinggal perempuan ini di Taiwan telah habis.
Terakhir sebelum perempuan ini dilarikan ke rumah sakit karena penyakitnya ia bekerja pada keluarga petani.
Lelaki ini mengungkapkan berdasarkan keterangan dari rekan Sunaryati yang berasal dari Manado, jika beberapa hari sebelum dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma, yang bersangkutan mengeluhkan sakit kepala. Saat itu, Sunaryati menganggap jika itu hanyalah sakit kepala biasa.
ADVERTISEMENT
Oleh keluarga majikannya, Sunaryati langsung diperiksakan ke rumah sakit setempat. Namun setelah itu Sunaryati dibawa kembali ke rumah majikan dan hanya diberi obat oleh dokter yang memeriksanya.
"Kala itu hanya diperiksa tidak secara menyeluruh. Hanya diberi obat terus diminta pulang, rawat jalan lah istilahnya," terang Faisal dalam videonya.
Setelah 2 hari di rumah majikan, tiba-tiba Sunaryati jatuh pingsan dan parahnya Sunaryati sudah tidak bisa bergerak lagi usai terjatuh. Majikan Sunaryati sendiri tergolong majikan yang cukup baik karena mendapati Sunaryati sudah tidak bisa bergerak, Sang Majikan langsung membawanya kembali ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, ternyata dokter menyatakan jika yang bersangkutan telat dibawa ke pengobatan karena kondisinya sudah cukup parah. Untuk bernafas, Sunaryati harus dibantu dengan alat pernafasan buatan atau yang sering disebut ventilator. Dokter mengatakan Sunaryati harus dioperasi agar bisa kembali siuman.
ADVERTISEMENT
"Namun peluangnya hanya 30 hingga 40% saja," kata Faisal ketika menghubungi anak Sunaryati yang bernama Erni.
Faisal mengatakan majikan Sunaryati sebenarnya tergolong majika yang baik karena memberikan sejumlah uang jaminan kepada rumah sakit. Namun karena majikannya hanya seorang petani dan bukan dari kalangan kaya maka uang tersebut tidak mencukupi untuk biaya operasi.
Hingga akhirnya sunaryati meninggal dunia Senin sore, Senin pukul 15.40 waktu setempat. Faisal mengaku telah berusaha menghubungi anak dari Sunaryati yang bernama Erni tersebut untuk mengurus kepulangan jenazah almarhum sunaryati. Kendati demikian Faisal mengungkapkan sedikit adanya kesulitan untuk memulangkan jenazah TKI tersebut.
Faisal mengatakan jika dokumen keberangkatan dari Sunaryati telah dipalsukan oleh Agen tenaga kerja yang memberangkatkannya. Di mana agen tersebut berasal dari Jawa Timur tepatnya dari Jember. Hal itu Faisal ketahui dari keterangan anak Sunaryati yang berhasil dihubungi.
ADVERTISEMENT
Faisal sendiri berupaya agar Sunaryati bisa dipulangkan dan dimakamkan di tanah kelahirannya. Sebenarnya, lanjut, Faisal berdasarkan keterangan dari keluarga sunaryati ternyata suami yang sunaryati juga berada di Taiwan. Namun sama dengan Sunaryati, suami Sunaryati yang bernama Jois atau sering dipanggil Rois juga berangkat secara ilegal.
Jois kini juga bekerja di Taiwam dan majikan Rois sering mempersulit yang bersangkutan untuk bisa datang ke rumah sakit. Bahkan ketika Sunaryati sudah dalam keadaan kritis, Rois pun berniat untuk mengunjunginya namun diurungkan mengingat dokumen Rois juga tidak lengkap.
"Ia (Rois) bahkan akan nekat mengaku (TKI Ilegal) agar bisa datang ke rumah sakit. Namun saya tahan dulu," terangnya.
Karena yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan dokumen pernikahan keduanya yaitu minimal buku atau akte nikah kedua orang ini. Faisal pun telah meminta kepada Erni untuk mempertanyakan atau mengurus surat nikah dari orang tuanya tersebut untuk mempermudah pemulangan jenazah Sunaryati ke tanah air.
ADVERTISEMENT
Namun, Erni mengaku kesulitan untuk mencari buku nikah orang tuanya tersebut. Karena Erni tinggalnya sering berpindah dari kontrakan satu ke kontrakan yang lain sehingga buku nikah milik orang tuanya tersebut juga sulit ditemukan. Hingga saat ini belum ada kejelasan apakah jenazah bisa dipulangkan ke tanah air atau tidak.
"Sunaryati memiliki 3 anak masing-masing 22 tahun, 14 tahun dan terkecil 9 tahun," paparnya.