Gandeng Gendong: Upaya Pemerintah Jogja Berdayakan Masyarakat

Konten Media Partner
23 April 2021 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat memberikan keterangan soal program Gandeng Gendong. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat memberikan keterangan soal program Gandeng Gendong. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program Gandeng Gendong ini pada intinya adalah suatu program dari Pemkot Yogyakarta untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Gandeng Gendong itu pada tahapan awal itu memang strategi pemberdayaan masyarakat, strategi pengentasan kemiskinan untuk melibatkan semua elemen masyarakat. Jadi tahapan pertama gandeng gendong memang kita dorong sebagai strategi untuk pemberdayaan masyarakat dan kemiskinan,” jelas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (22/4/2021).
Salah satu cara untuk menerapkan tujudan program Gandeng Gendong ini adalah dengan memberdayakan kelompok-kelompok kuliner yang ada di kampung dan disebar di berbagai daerah di wilayah Yogyakarta.
“Caranya dengan memberdayakan kelompok-kelompok kuliner yang ada di kampung untuk dijadikan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan,” lanjutnya.
Program ini juga akan bekerja sama dengan universitas-universitas yang diharapkan dapat mengangkat berbagai topik penelitian tentang pemberdayaan masyarakat.
Program Gandeng Gendong juga bekerja sama dengan perusahaan lewat program CSR meskipun dilakukan secara mandiri. Begitu pula dengan komunitas.
ADVERTISEMENT
Elemen-elemen itulah yang akan digabungkan untuk program pemberdayaan masyarakat dan program pengentasan kemiskinan di tahap pertama. Untuk tahapan keduanya, program Gandeng Gendong ini membidik pemberdayaan kawasan.
“Tahapan kedua, Gandeng Gendong ini karena sejak awal tidak hanya digunaka untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat namun juga partisipasi masyarakat dalam melihat potensi strategis yang bisa diandalkan,” katanya.
Contoh pemberdaaan potensi strategis tersebut misalnya saja pasar sayur di wilayah Umbulharjo, dan lain-lain. Intinya, di masing-masing penjuru banyak potensi yang dikembangkan.
Sementara tahapan ketiga adalah menjadikan Gandeng Gendong sebagai perencanaan strategis untuk pembangunan yang mengintegrasikan pada seluruh pelaku 5K.
“Plan yang kita buat ini adalah akan kita jadikan sebagai satu-satunya perencanaan yang kita dorong di wilayah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Plan tersebut dinamai Master Plan yang mengintegrasikan berbagai elemen-elemen yang disebut di atas dalam program pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan di 42 keluharan itu agar lebih tertata dan Menyusun road map.
Adapun, Pemda DIY berhasil meraih nilai AA atas penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (SAKIP) 2019.
Pemda DIY pun berusaha untuk mempertahankan nilai tersebut agar tidak mudah lepas di masa yang akan datang.
“Kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita masih punya peluang untuk bisa meningkatkan nilai, jangan sampai malah turun,” ungkap Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji.
Dalam mempertahankan nilai tersebut, tidak hanya bergantung pada kinerja ASN saja namun juga seluruh masyarakat. (Hangesti Arum)