Konten Media Partner

Harga Gabah Anjlok di Jogja, Ketua Komisi IV Titiek Soeharto Semprot Bulog

15 Januari 2025 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto di Kalurahan Poncosari, Srandakan, Bantul, pada Rabu (15/1/2025).(Foto. Olive)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto di Kalurahan Poncosari, Srandakan, Bantul, pada Rabu (15/1/2025).(Foto. Olive)
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto mengaku kecewa dengan fungsi Bulog yang tidak mampu menyerap gabah hasil panen petani dengan ketentuan harga pembelian pemerintah atau HPP sebesar Rp6.500 perkilogram.
ADVERTISEMENT
Putri Presiden RI kedua tersebut heran mengapa harga gabah di Bantul anjlok hingga Rp5.500 per kilogram. Padahal HPP yang berlaku saat ini adalah sebesar Rp6.500 per kilogram.
Ia khawatir, penurunan ini berdampak besar pada kerugian petani di seluruh Indonesia.
“Sangat disayangkan pada saat panen harga gabahnya turun dan ini tentunya akan merugikan petani karena harga yang ditetapkan Rp6500, tapi di sini Rp5500,” kata Titiek Soeharto saat meninjau jalanya panen raya bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kalurahan Poncosari, Srandakan, Bantul, pada Rabu (15/1/2025).
Kendati demikian, dengan tegas Titiek meminta Bulog untuk segera menyerap gabah petani dengan mengacu pada ketentuan harga HPP.
Terhadap pembelian gabah oleh Bulog, ia menekankan mau tidak mau harus dilakukan mengingat selama ini Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memberikan berbagai fasilitas dan bantuan mulai dari pupuk yang naik 100 persen, benih gratis hingga alat mesin pertanian (Alsintan).
ADVERTISEMENT
“Kami dari DPR meminta kepada Bulog untuk segera melaksanakan fungsinya menyerap berapapun panen yang dihasilkan petani supaya kerja keras petani, dan bantuan yang diberikan Pemerintah tidak sia-sia,” tegas Titiek.
Dalam kesempatan tersebut, Titiek mengapresiasi kerja keras para petani dan respon cepat pemerintah dalam memberi bantuan sarana dan prasarana produksi sehingga rata-rata hasil panen saat ini mencapai kurang lebih 7,7 ton per hektare.
“Hari ini kita bersama-sama menyaksikan bahwa para kelompok tani sudah ada yang mendapat combain harvester. Termasuk untuk pupuk hari ini kami menyaksikan hasil panen yang cukup besar yaitu 7,7 ton perhektare,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Komisi IV DPR RI terhadap pembangunan sektor pertanian utamanya dalam memaksakan arahan Presiden Prabowo mengenai bantuan pupuk yang sudah merata ke seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami batalkan acara yang lain demi ibu Ketua Komisi IV. Beruntunglah orang Jogja termasuk Bantul karena beberapa hari terakhir ini janji pak Presiden beliau sudah tunaikan," kata Mentan.

Mentan Curhat Presiden Prabowo Mengabaikan Waktu Istirahat

Di hadapan warga dan tamu undangan tersebut, Mentan turut bercerita bahwa Presiden Prabowo Subianto rela seringkali mengabaikan waktu istirahatnya dan makan hanya untuk memikirkan rakyatnya termasuk para petani.
"Karena itulah sehingga semoga tidak ada lagi keluhan petani yang kami temukan. Kemudian, perhatian Bapak Presiden pada normalisasi irigasi sangat luar biasa dan kita bangun dengan anggaran kurang lebih Rp12 triliun dan dikerjakan oleh kementerian PU dan seterusnya,” jelas Mentan.
(Olive)