Hotel di Jogja Tampil dengan Wajah Baru Tanpa Tinggalkan Nuansa Heritage

Konten Media Partner
18 Juni 2022 10:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotel Phoenix Yogyakarta. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hotel Phoenix Yogyakarta. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layaknya bisnis yang memberikan layanan jasa pada umumnya, sebuah hotel tentu ingin selalu menjunjung tinggi kepuasan konsumen. Dari pelayanan yang baik hingga membuat para pengunjung merasa nyaman dan selalu segar.
ADVERTISEMENT
Meski telah melintasi ratusan tahun, hotel yang terletak di jantung kota Jogja ini terus berbenah agar senantiasa terlihat 'muda'. Sebagaimana dilansir dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY, Hotel Phoenix merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang didirikan pada tahun 1918 oleh Mr. Kwik Djoen Eng sebagai rumah tinggal.
Singkat cerita, hotel itu disewakan kepada seorang berkebangsaan Belanda yang kemudian disulap menjadi sebuah hotel. Seiring perkembangan dan pendudukan saat itu, hotel terebut terus melintasi berbagai masa hingga akhirnya menjadi sebuah hotel yang mengusung konsep heritage sejak 2009 yang tetap mempertahankan nuansa Indis bercampur Jawa.
Marketing Communication Manager, Paskalia Ditha Ratnasari mengatakan bahwa mereka terus berupaya untuk menyegarkan suasana hotel demi kepuasan para tamu. Hal itu dilakukannya dengan perawatan berkala hingga terbaru kini mengecat ulang semua bagian hotel.
ADVERTISEMENT
"Semua bagian hotel kita cat ulang yang ada di depan, di belakang bahkan bagian dalam juga. Selain itu kita juga renovasi beberapa kamar agar lebih nyaman," katanya pada Kamis (14/6/2022).
Suasana di hotel pun dibuat menjadi lebih terang dan segar dibanding sebelumnya. Penerangan dibuat lebih banyak dan pemilihan cat dibuat berwarna putih gading di setiap ruangan. Ditha berujar bahwa sebagai bangunan cagar budaya yang sudah ratusan tahun usianya, tentu membawa kesan tersendiri bagi para tamu.
"Ada yang punya kesan kalau lebih remang dan kurang nyaman apalagi ini kan bangunannya tergolong heritage. Karena itu kita buat lebih terang di setiap koridornya bahkan di kamar juga kita ganti warna furniturnya dari yang coklat klasik ke warna lebih terang," katanya.
ADVERTISEMENT
Perombakan tersebut dilakukan bertahap. Meski ada cukup banyak yang diubah, dia menegaskan bahwa pada prinsipnya mereka akan tetap mempertahankan konsep heritage perpaduan Indis dan Jawa yang sudah melekat sejak dulu.
Salah satu kamar di Hotel Phoenix Yogyakarta. Foto: istimewa
"Tapi walaupun kita cat ulang, tampil dengan wajah baru tetap konsepnya adalah heritage. Kita tetap mempertahankan lukisan dan ornamen yang mendukung nuansa heritage itu," pungkasnya.