Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jumlah Korban Meninggal Kecelakaan Bus Tabrak Tebing di Bantul Tambah 1 Orang
15 Februari 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryono mengatakan, ada penambahan jumlah korban jiwa dalam kecelakaan maut di Bukit Bego. Dia adalah wanita berumur 20 tahun yang sebelumnya dirawat di rumah sakit.
"Korban meninggal kemarin pagi pukul 09.30," kata Maryono, Selasa (15/2/2022).
Korban adalah Fitri Fatmawati (20) warga Sukoharjo Jawa Tengah. Fitri akhirnya dinyatakan meninggal dunia meski telah mendapat perawatan di dua rumah sakit yang berbeda.
Fitri Fatmawati meninggal hari Senin (14/2/2022) kemarin. Fitri meninggal usai dirawat sepekan lebih di RS Bethesda Yogyakarta. Sebelum dirawat di RS Bethesda Kota Yogyakarta, Fitri sempat dirawat kurang dari sehari di RSUD Panembahan Senopati
"Dengan meninggalnya Fitri Fatmawati senin pagi maka korban jiwa mencapai 14 orang. Ada 13 orang yang meninggal saat kejadian," papar dia.
ADVERTISEMENT
Warga Sukoharjo, Jawa Tengah itu sempat dirawat di RSUD Panembahan Senopati. Korban kemudian dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta. Di Bantul ada 3 rumah sakit yang merawat korban kecelakaan maut tersebut masing-masing RSUD Panembahan Senopati, RSU PKU Muhammadiyah dan RS Nur Hidayah.
Terpisah, Humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih mengakui pernah merujuk salah satu pasien korban kecelakaan di Bukit Bego ke rumah sakit lain. Bersama korban yang lain, Fitri masuk ke RSPS pada Minggu (6/2) sore.
"Saat itu kami rawat di ruang IGD," terangnya.
Namun, pada malam harinya, korban dirujuk ke RS Bethesda. Fitri Fatmawati terpaksa dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap karena kondisinya yang belum membaik. Dari diagnosa awal, Fitri memerlukan perawatan lebih lanjut akibat luka yang dideritanya cukup parah.
ADVERTISEMENT
“Sesuai diagnosa awal, RSPS tidak memiliki kompetensi dalam penanganan dia sehingga harus kami rujuk," tambahnya.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan menyebut sampai saat ini pihaknya telah memeriksa lebih dari 10 saksi. Di antaranya terdiri dari pemilik, montir, kernet, dan tim manajemen PO Gandhos Abadi. Pihaknya belum menentukan tersangka dalam kecelakaan maut tersebut.
"Kami masih mendalami kasus kecelakaan tersebut, "tandasnya.