Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Kiki Narendra Ceritakan Tantangan Syuting Film ‘Anak Garuda'
17 Januari 2020 9:07 WIB

ADVERTISEMENT
Kiki Narendra, pemeran Koh Jul dalam Film Anak Garuda berbagi cerita soal proses syuting film yang diambil dari kisah nyata tersebut. Walaupun ia hanya mendapatkan scene yang sedikit, menurutnya bukan hal yang mudah untuk memerankan sosok Koh Jul.
ADVERTISEMENT
“Yang paling susah adalah bagaimana mendapatkan spiritnya. Kalau dari gestur mungkin masih bisa ditiru, tapi bagaimana spiritnya dengan tulus bantu teman-teman Sekolah SPI (Selamat Pagi Indonesia) itu yang sampe sekarang saya masih ini bener nih ada orang kek gini,” kata Kiki Narendra, saat Meet & Greet Anak Garuda di Sleman City Hall, Kamis (16/1/2020).
Ia mengaku telah menjalin hubungan yang intens selama 2 bulan sebelum proses syuting di mulai. Nongkrong bersama, makan siang bersama, serta berbagi cerita dengan sosok Koh Jul yang asli telah dilakukannya untuk mendapatkan spiritnya. Namun, ia merasa masih belum puas dengan hal tersebut. Ia bahkan mengatakan belum pernah bertemu dengan orang sebaik Koh Jul.
“Koh Jul itu alien, saya belum pernah menemukan orang seperti Koh Jul yang bener-bener tinggalkan dunia bisnis untuk bener-bener full membantu teman-teman yang Koh Jul juga ga kenal pada awalnya,” cerita Kiki.
ADVERTISEMENT
Rupanya, sosok Koh Jul juga memiliki tempat tersendiri di hati para pemerannya. Tissa Biani Azzahra, yang memerankan Sayyida, mengungkapkan bahwa Koh Jul memiliki berbagai kata-kata mutiara yang sulit untuk dilupakan dan berhasil menyemangati para pemeran film ‘Anak Garuda’.
Dalam sebuah tim atau kelompok yang terdiri dari banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, membuat perselisihan kerap terjadi. Perbedaan pendapat kerap membuat salah seorang merasa marah pada yang lain.
“Kita sudah dibekali dengan Koh Jul kalimatnya seperti ini, kalau misalnya kalian bertengkarnya pagi hari, maka sebelum matahari terbenam kalian sudah harus baikan. Kalau kalian bertengkarnya malam hari, maka pagi hari sebelum matahari terbit kalian sudah harus baikan,” ujar Tissa.
Lebih lanjut, menurutnya keberagaman latar belakang seseorang tak menjadi penentu bagaimana masa depan seseorang. Namun, apa yang dilakukan saat ini akan menentukan bagaimana masa depan seseorang.
ADVERTISEMENT
Tissa pun juga menyinggung soal banyaknya generasi muda zaman sekarang ini yang lebih sering meminta dari pada memberi. Padahal, generasi muda merupakan masa depan Indonesia.
“Kalau ditanya siapa generasi anak garuda itu, jawabannya semua usia mau yang bayi baru lahir, sampai kakek-kakek usia 80 sampai 90 tahun. Kenapa? Karena kita hidup di Indonesia,” tegasnya.
“Kalau ditanya siapa ayahnya? Ayahnya adalah pancasila. Ibunya siapa? Ibunya adalah ibu pertiwi,” tutup Tissa.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.