Konten Media Partner

Kolaborasi Seni Rupa dan Industri Lewat Pameran Kesenian

22 September 2022 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung saat berfoto di JICAF #2, Kamis (22/9/2022). Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung saat berfoto di JICAF #2, Kamis (22/9/2022). Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Industri kreatif saat ini menjadi salah satu hal yang tengah didorong oleh pemerintah. Industri kreatif menjadi salah satu bidang yang bisa dorong pertumbuhan ekonomi. Berbicara soal industri kreatif di Yogyakarta, hal itu tidak lepas dari dunia kesenian dari segi pendidikan dan industri.
ADVERTISEMENT
Di masa kini, talenta kreatif didominasi oleh anak muda yang berkreasi melahirkan karya sesuai jiwa zaman. Di sisi lain, industri kreatif terbukti mampu menjadi penggerak ekonomi nasional dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Dari sisi pembangunan, ini partisipasi dalam sukseskan penguatan ekonomi kreatif. Di mana industri kreatif jadi pendorong utama,” ujar Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, dalam pembukaan Pameran JICAF (Jogja International Creative Arts Festival) di Pakuwon Mall, Kamis (22/9/2022).
Salah satu karya dari Industri yang dipamerkan dalam JICAF #2, Kamis (22/9/2022). Foto: Sandra/Tugu Jogja
Pameran seni internasional yang diinisiasi oleh ISI Yogyakarta ini menggandeng perupa dan pelaku industri. Menurutnya, ini menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak perekonomian. Apalagi, kunci dari keberhasilan adalah kolaborasi, sinergi, dan sustainability.
“Event ini relevan dengan kondisi bangsa kita yang sedang berusaha bangkit pasca pandemi,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo, mengungkapkan bahwa dalam pameran ini, pihaknya berupaya menghadirkan nuansa yang berbeda. Pameran ini berupaya mengawinkan dunia pendidikan dan industri kesenian.
Pasalnya kedua hal itu bukan hal yang mudah dicampuradukkan dengan dunia industri (jual beli). Namun, berdasar pengalaman seniman, untuk bisa bertahan dalam berkarya, harus memikirkan bagaimana pasar itu terbentuk.
“Karena tidak selamanya lulusan kita jadi seniman saja. Tetapi juga bekerja untuk meningkatkan ekonomi terkait dengan kreativitasnya,” katanya.
Sehingga, kolaborasi ini memberikan warna tersendiri dalam pameran tersebut. Tak hanya seni lukis, sederet karya dari berbagai bahan dipamerkan dalam pameran tersebut.
“Harapannya dunia pendidikan bisa masuk ke industri dengan mudah. Jangan sampai lulusan kita gagap di dunia industri,” ujar Timbul.
Pengunjung yang menikmati aneka karya seni di JICAF #2, Kamis (22/9/2022). Foto: Sandra/Tugu Jogja
Pameran ini juga menjadi wahana pembelajaran bersama mewujudkan resiliensi seni rupa di era revolusi industri kreatif 4.0. Keterlibatan insan kreatif dari dunia pendidikan seni rupa, seniman, dan pelaku industri yang memiliki reputasi internasional akan memberikan warna lain sebagai wujud simbiosis mutualisme.
ADVERTISEMENT
“Pameran yang digagas oleh ISI yang berkolaborasi dengan perupa dan industri ini semoga menjadi ragam bentuk pertukaran pengetahuan, kolaborasi, dan edukasi,” tutup Pembantu Rektor 1 ISI Yogyakarta, Stephanus Hanggar Budi Prasetya.