Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Budaya minum jamu rupanya masih dipertahankan bagi sebagian besar masyarakat Yogyakarta. Selain karena rasanya khas, segudang manfaat jadi alasan orang minum jamu.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam jamu, mulai dari kunir asem, beras kencur, paitan, dan lainnya. Dari sekian banyak jenis jamu yang dihadirkan di Jamu Festival (JAMF) di Yogyakarta, rupanya kunir asem menjadi primadona. Jamu yang warnanya jingga mencolok ini sangat disukai oleh kebanyakan orang. Rasanya yang ditonjolkan jamu ini memiliki kekhasan tersendiri, ada manis dari gula dan juga asam dari asam jawa.
Sutarniyati (66), penjual jamu, mengatakan jamu yang paling laris adalah kunir asem. Sejak ia berjualan di usia 25 tahun, para pelanggannya paling banyak memburu jamu jenis ini.
"Jamu yang paling disenengi kunir asem. Kunir asem sehat, bagus buat perempuan," ujar wanita asal kecamatan Mergangsan, saat ditemui di event Jamu Festival, Sabtu (3/8/2019).
ADVERTISEMENT
Beberapa orang yang mengaku senang minum jamu rupanya juga menyukai kunir asem. Salah satunya adalah Chrisna Mukti Utami, wisatawan domestik asal Semarang.
"Kalau saya suka kunir asem rasanya nggak begitu strong terus manis" ujarnya. (Birgita/adn)