Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Mengenal Sosok Pakar Drone yang Kerap Dihujat Haters
31 Juli 2024 18:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Drone kamera menjadi salah satu alat yang kerap digunakan untuk mengambil visual dari ketinggian. Perlu keahlian tersendiri untuk bisa mengendalikan drone agar mendapatkan visual yang apik.
ADVERTISEMENT
Arya Dega, menjadi salah satu pakar drone kamera yang memiliki cerita sendiri sebelum akhirnya lihai menggunakan drone. Cucu pertama dari pahlawan nasional Prof. Dr. Soeharso ini sempat bekerja dan memiliki hobi programming.
"Dulu saya masih rajin utak-atik skrip mulai dari jamannya MS DOS membuat BBS (bulletin board system) menggunakan modem 2400bps (tahun 1996), sampai akhirnya menggeluti bidang keamanan jaringan di sekitar tahun 2000," kata Arya, Rabu (31/7/2024).
Arya Dega saat ini juga memegang beberapa bisnis yang salah satunya adalah web solution dan sekaligus memfasilitasi server daring bagi Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC), peninggalan almarhum kakeknya, Prof. Dr. Soeharso.
Saat ini Arya Dega lebih dikenal luas sebagai salah satu pakar drone di Indonesia. Berbagai tips dan review drone dibagikannya di media sosial. Keunikannya dalam menyampaikan pesan berupa video ternyata berawal dari pengalamannya digembleng di Sanggar Teater Populer peninggalan almarhum Teguh Karya, yang saat ini dipimpin oleh maestro perfilman Indonesia Slamet Rahardjo. Terlihat dari akun Instagram @aryadega dan akun X @aryadega yang sudah bercentang biru.
ADVERTISEMENT
"Sanggar Teater Populer adalah rumah kedua saya. Kami semua seperti keluarga. Kalau saya bikin salah ya langsung dimarahi oleh para senior selayaknya kakak memarahi adiknya. Kalau bercanda pun seperti adik-kakak juga," begitu kenang Arya Dega.
Arya Dega yang juga pernah bekerja di perusahaan penerbangan (2004-2007) saat ini banyak berbagi ilmu drone kepada komunitas dan kawan-kawanya sebagai pengajar sertifikasi pilot drone.
Ia juga banyak mengkritik peraturan dan regulasi drone di Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi. Hingga saat ini Arya Dega megang banyak sertifikat pilot drone dari berbagai negara seperti FDI dari Indonesia, FAA dari Amerika, dan EASA dari Eropa.
Semua ilmu yang didapat dari ujian sertifikasi pilot drone di berbagai negara itulah yang sering dibagikan di media sosialnya. Bahkan saat ini Federasi Drone Indonesia menjadi yang pertama di Indonesia yang menyediaan sertifikasi online melalui website.
ADVERTISEMENT
"Jadi siapapun warga negara Indonesia bisa mengambil sertifikasi pilot drone online melaui website Federasi Drone Indonesia. Ada pengetahuan teori dan ujian teorinya hingga lulus langsung dapat sertifikat digital. Semua serba online. Tapi ini sertifkat basic ya, bukan advance," jelasnya.
Tips menghadapi haters atau ujaran kebencian
"Kalau orang bilang ,ah ngga gue pikirin, lho kehidupan ngga sesimpel itu. Apakah anda mau seumur hidup seperti itu? Kan ngga," ucap Arya.
Dia mengaku selalu berusaha merasakan rasanya menjadi haters bagi dirinya sendiri. Dia kemudian menyimpulkan bahwa haters juga merupakan orang yang masih mencari jati diri.
Menurutnya, 80 persen haters berada di rentang usia 18-48 tahun. Di luar itu, jarang menjadi haters. Sebab, usia di bawah 18 tahun mayoritas masih disibukkan dengan aktivitas pendidikan. Sementara orang yang usianya di atas 48 tahun, pada umumnya sudah menjadi orang yang bijaksana dalam memandang dan menilai persoalan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, saya menghadapi manusia dengan ciri ciri labil, setres karena keuangan atau keluarga, bahkan hidupnya dalam kemurungan. Mereka itu manusia yang mencari pelampiasan tapi tanpa kontak fisik. Maka bukan lagi saya katakan ngga gue pikirin, tapi lebih ke arah akan saya coba perbaiki lagi diri saya, agar dapat diterima lebih luas dan lebih berguna bagi masyarakat," tandasnya.