Konten Media Partner

Menlu Tanggapi Soal Prabowo yang Siap Kirim Pasukan Militer Perdamaian ke Gaza

3 Juni 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat hadir di UGM. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat hadir di UGM. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi ikut merespons pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto yang belum lama ini menyampaikan keinginannya untuk mengirimkan personel militer Indonesia sebagai pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Prabowo di acara IISS Shangri-la Dialogue di Singapura akhir pekan lalu dan cukup menarik banyak perhatian publik. Menanggapi hal itu, Retno menegaskan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, Palestina, yang dimaksud merupakan pasukan perdamaian yang bergerak di bawah komando Dewan Keamanan PBB.
Sehingga perlu digarisbawahi pasukan perdamaian yang dimaksud adalah penjaga perdamaian di bawah PBB.
"Indonesia adalah kontributor terbesar pasukan perdamaian di PBB. Jadi yang dimaksud Pak Prabowo, kalau gencatan senjata terwujud dan PPB memutuskan pasukan perdamaian, Indonesia siap," kata Retno Marsudi, di forum Public Lecture yang digelar Universitas Gajah Mada pada Senin (3/6/2024).
Mengirim pasukan perdamaian, kata Retno bukan pertama kali dilakukan Indonesia. Sudah ada beberapa lokasi yang dikirimkan pasukan perdamaian oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Retno menyebut, selama 10 tahun Indonesia telah aktif mengirim pasukan perdamaian di bawah PBB ke Sudan dan Lebanon. Sehingga untuk mekanisme pengerahan yang dimaksud Prabowo adalah setelah gencatan senjata berhasil diraih dan PBB setuju mengirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza.
"Sudah di beberapa tempat kita mengirim pasukan perdamaian dan terbukti we are among the largest contributors, untuk pasukan perdamaian dan ini juga sejalan dengan konstitusi kita ikut menjaga perdamaian dunia," terangnya.
Kendati demikian, Retno meyakini pemerintah yang baru nantinya akan tetap konsisten untuk membela Palestina, apalagi hal tersebut merupakan amanah dari konstitusi.
"Itu adalah amanah konstitusi kita dan saya kira tidak ada satu pemerintahan pun yang akan berani untuk menyimpang dari konstitusi," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)