Modus Ustaz Cabul di Bantul: Ajak Santri Makan Bersama lalu Minta Lepas Celana

Konten Media Partner
24 Juni 2021 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Pixabay/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Pixabay/
ADVERTISEMENT
D (15) santri asal Wonosobo, Jawa Tengah diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh ustaz pondok pesantren tempatnya belajar selama ini. Aksi pelecehan seksual tersebut terbongkar setelah D menghubungi pamannya untuk segera dijemput pada Jumat (18/6/2021) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Kerabat D, Rani Kristiani mengatakan berdasarkan cerita yang ia dapat dari D, D diduga telah mendapatkan 3 kali perlakuan tidak pantas dari ustaz yang mengajarnya. Pertama kali D mendapat perlakuan tidak senonoh pada bulan Desember 2020 lalu dan kemudian terulang pada bulan Januari 2021.
"Katanya sudah tiga kali dapat perlakuan tidak senonoh," ujarnya, Kamis (24/6/2021).
Modus yang digunakan pelaku adalah setelah selesai pembelajaran, pelaku memanggil D ke dalam kamar. D lantas diajak untuk makan bersama dan diajak mengobrol. Di dalam kamar hanya ada mereka berdua.
Ketika hari sudah larut malam, D lantas dipaksa untuk membuka celana. Meski sudah berusaha menolak dan memberontak, namun pelaku tetap memaksa. Usai celana D terbuka, pelaku langsung melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Pelecehan itu dilakukan secara oral.
ADVERTISEMENT
"Jadi diajak ke kamar dulu. Diajak makan baru dipaksa," ungkap Rani.
D sebenarnya telah memendam aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh ustaz di Pondok Pesantren tersebut. Hampir 6 bulan D berhasil merahasiakan peristiwa yang menimpanya baik dari keluarga atau pun rekannya yang lain.
Namun belakangan D merasa trauma peristiwa tersebut akan terulang kembali. Sebab Kamis (17/6/2021) lalu ada salah satu rekan D yang juga santri berinisial H juga mendapat perlakuan serupa. H, santri asal Bantul ini juga dipanggil ke kamar dan langsung dipaksa untuk oral.
"Makanya Jumat pagi langsung minta pulang. Takut terulang lagi," ungkapnya.
Pihak keluarga yang tidak terima kejadian tersebut akhirnya melaporkan peristiwa pelecehan seksual itu ke Polres Bantul. Mereka melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut Sabtu (19/6/2021) lalu. Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polres Bantul.
ADVERTISEMENT