Konten Media Partner

Musisi Jogja soal Tingkah Tri Suaka dan Zinidin Zidan: Malu

26 April 2022 18:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keyboardis Jikustik, Adit, menanggapi tingkah Tri Suaka dan Zidan. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Keyboardis Jikustik, Adit, menanggapi tingkah Tri Suaka dan Zidan. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Musisi di Yogyakarta, Tri Suaka bersama rekannya, Zidan belakangan ini mendapat sorotan banyak pihak. Aksinya memparodikan Andika Kangen Band saat menyanyi mendapat komentar dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Sejumlah musisi asal Yogyakarta angkat bicara dengan aksi Tri Suaka dan Zidane yang memparodikan Adhika Kangen Band tersebut. Sama-sama berangkat dari Jogja, sejumlah musisi Yogyakarta mengaku malu dengan aksi yang dilakukan oleh Tri Suaka dan Zidan tersebut.
Keyboardis Jikustik, Adit mengaku tidak terlalu mengenal Tri Suaka secara pribadi. Ia memang sempat mendengar lagu-lagu yang dibawakan oleh Tri Suaka ataupun Zidan yang videonya memiliki jumlah penonton lebih banyak ketimbang penyanyi aslinya. Hanya saja belakangan ia lebih sering mendengar berita miring dari keduanya.
"Itu berita di media sosial yang kencang namun sepertinya justru berita negatif," ujar Adit, Selasa (26/4/2022).
Atas hal tersebut ia menyesalkan peristiwa yang terjadi. ia menilai tata krama anak-anak di media sosial saat ini sudah sangat kurang. Hal tersebut tentu sangat berbeda dengan anak-anak dulu, jaman dirinya kuliah.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan ketika anak-anak dulu, sekedar ingin bertanya kepada dosennya harus mengingat waktu kapan yang tepat untuk menghunginya. Hal tersebut untuk menghormati orang lain yang mungkin lebih tua atau lebih senior.
"Kalau sekarang kayaknya ngawur. Ndak tahu waktu," tutur dia, Selasa (26/4/2022).
Adit menambahkan sejatinya ia tahu jika apa yang dilakukan oleh Tri Suaka dan Zidan tujuannya hanyalah bercanda. Namun candaan tersebut dinilai berlebihan. Apalagi lagu yang mereka bawakan adalah karya orang lain.
"Jika memang bekerja menjadi seniman dan mencari uang di situ ya sudahlah stop gaya-gaya seperti itu. Ndak usah hedonis seperti itu," imbaunya.
Adit mengaku justru heran dengan para penonton Youtube saat ini. Mereka hanya mengidolakan sosok yang belum tentu menciptakan lagu itu sendiri dan memiliki kemampuan mencipta lagu yang baik. Mereka justru kurang simpati terhadap pencipta lagunya itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Adit mengaku tidak mengetahui jika Tri Suaka berasal dari Jogja. Ia tidak mengetahui apakah Tri Suaka asli Jogja atau hanya pendatang. Hanya saja sesama Jogja ia merasa malu dengan apa yang dilakukan oleh Tri Suaka dan Zidan.
"Jogja itu luhur, malu rasanya saya sebagai sesama musisi Jogja," katanya.
"Karena Jogja terkenal dengan unggah-ungguh atau berbudi luhur. Terkenal sopan santunnya," tambahnya.
Ia berpesan agar keduanya menirukan para senior dari Jogja. Meskipun ia tidak menganggap para senior di Jogja itu baik semua namun ia berharap agar mereka menirukan perilaku para senior yang baik-baik.
"Kan kasihan sekarang kafenya juga menjadi sasaran hujatan cuma karena dia kerjasama dengan Zidan," tambahnya.
Adit mengaku belum pernah bertemu dengan Tri Suaka ataupun Zidan. Ia justru pernah bertemu dengan rekan satu manajemen adalah Nabila. Bahkan ia pernah berkolaborasi dengan Nabila dan selama ini Nabila adalah sosok yang baik.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya keduanya juga meniru Nabila yang masih satu manajemen namun tidak sombong," tutur dia.
Personil Dizzy Band, Billy juga mengaku malu dengan tingkah Tri suaka dan Zidan di media sosial tersebut. Tingkah mereka dinilai sudah melebihi artis-artis yang sudah besar. Artis seperti Sheilla On 7 seharusnya bisa menjadi panutan karena tidak pernah berbuat aneh dan sangat menghargai orang lain.
Billy juga mengaku sebagai penyanyi kafe dan sering mencover lagu orang namun ia tidak pernah bertingkah aneh-aneh. Apalagi memparodikan artis besar yang sudah diakui karyanya.
"Malu gitu katanya dari Jogja yang terkenal berbudi luhur," kata personil Dizzy Band (Band yang dibentuk oleh Erros Candra dan Adit Jikustik sebelum terkenal).