Okupansi Hotel di Jogja saat Akhir Pekan Capai 80 Persen

Konten Media Partner
24 Oktober 2021 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dunia pariwisata di Kota Yogyakarta mulai bergerak seiring dengan penerapan PPKM Level 2 hingga 1 November 2021. Sejumlah objek wisata mulai dibuka dan menerima wisatawan.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu memberikan dampak tersendiri bagi dunia perhotelan. Pasalnya, okupansi kamar untuk hotel di Yogyakarta mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Okupansi di long weekend untuk hotel bintang 3 - 5 itu menunjukkan kenaikan yang signifikan 60-80%,” ujar Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) DIY, Deddy Pranowo Eryono.
Meskipun demikian, hal ini tidak dirasakan oleh hotel bintang 2 ke bawah. Ia mengungkapkan jika hotel bintang 2 ke bawah belum mengalami peningkatan okupansi kamar yang signifikan.
Adanya kesenjangan okupansi hotel ini diduga karena sasaran pengunjung yang berbeda. Ia mengungkapkan jika meningkatnya okupansi hotel bintang 3-5 di Yogyakarta karena MICE.
“Sementara bintang 2 ke bawah segmen pasarnya menengah ke bawah yang betul-betul ingin berwisata. Sementara objek-objek wisata di DIY dan Kota Jogja belum semuanya dibuka,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang menerapkan kebijakan one gate system melalui Terminal Giwangan. Hal ini membuat bus yang hendak masuk ke Kota Yogyakarta harus melalui pemeriksaan di Terminal Giwangan lebih dulu.
Selain itu, bus pariwisata juga akan mendapat arahan lokasi parkir setelah memasuki Terminal Giwangan. Bus Pariwisata yang tak masuk melalui Terminal Giwangan dipastikan tak bisa masuk ke lokasi parkir.
“Kota Jogja adalah menerapkan itu karena ingin semuanya aman, sehat, nyaman, kita apresiasi hal itu, kita dukung agar ekonomi dan kesehatan bisa berjalan beriringan,” tutupnya.