Konten Media Partner

Pemda DIY Akan Bangun KEK Pariwisata di Pantai Bantul dan Gunungkidul

21 Agustus 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai yang ada di Yogyakarta. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Pantai yang ada di Yogyakarta. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) berharap beroperasinya Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo bisa mengungkit pergerakan ekonomi masyarakat. Karena multiplayer efeknya akan jelas terasa ketika sektor-sektor ekonomi lain juga bertumbuh.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo mengatakan, beroperasinya bandara harus diikuti dengan program yang lain agar mampu memberi daya ungkit yang lebih tinggi. Selain fokus mengembangkan kawasan disekitar bandara, di lain sisi Pemerintah DIY juga harus berbenah diri.
"Karena dengan berfungsinya bandara maka Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang) itu menjadi area wisata yang sangat menarik untuk program strategis pemerintah pusat,"tutur Budi, Rabu (21/8/2019).
Budi menambahkan, apabila masyarakat tidak jeli melihat peluang maka dikhawatirkan nantinya justru wisatawan asing itu tidak tinggal di Yogyakarta tetapi ke Borobudur. Oleh karena itu, Pemerintah DIY dituntut harus mampu membuat tempat-tempat baru yang menarik bagi wisatawan mancanegara.
Sebab, wisatawan ini menjadi satu-satunya sektor yang sangat menarik untuk pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pemerintah DIY mencoba bagaimana di depan bandara dibangun aerotropolis yang nanti juga bisa menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pemerintah dia juga berencana membentuk kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yaitu KEK pariwisata Parangtritis kabupaten Bantul. KEK Pariwisata Parangtritis ini diharapkan juga bisa menunjang pertumbuhan ekonomi baru. Di samping juga kawasan pantai terintegrasi yang ada di Baron kemudian Drini dan Krakal.
"Ini kita harapkan dari perencanaannya di 2020 selesai. Kemudian tindak lanjutnya di 2021 aerotropolis dan KEK wisata Parangtritis dan kawasan pantai terintegrasi di Gunungkidul ini diharapkan tahun ini rencananya sudah selesai, kemudian tahun 2021 kita sudah membuka diri kepada semua investor untuk bisa masuk,"paparnya.
Budi mengakui jika banyak pihak yang meragukan terwujudnya kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di pantai Parangtritis ataupun juga di di kawasan pantai terintegrasi Gunungkidul apakah layak dari sisi ekonomi. Kendati banyak yang meragukan, Budi mengaku sudah ada beberapa investor yang berminat untuk menanamkan investasi mereka di kawasan kawasan pariwisata tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya investor sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata di sepanjang Pantai Selatan DIY. Kemampuan anggaran dari pemerintah sangat terbatas sehingga perlu hubungan sektor swasta untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata tersebut.
" kalau masalah pengunjung itu sudah tidak ada masalah saat ini bayangkan aja setiap Sabtu Minggu kan di sana ramai sekali pengunjung. Bisa sampai puluhan ribu. Investor sudah ada yang masuk,"ungkapnya.
"Kecuali kami membuka areal baru wisata. Ya ini kan sudah bisa menjadi mudah dikembangkan. Nah ini harapannya itu bisa mendongkrak perekonomian yang ada di selatan karena kalau Parangtritis kemudian pantai yang ada di Gunung Kidul ini kita bangun itu akan mengurangi ketimpangan wilayah yang terjadi antara Utara dan Selatan. Karena memang ketimpangan wilayahnya sangat tinggi,"terangnya. (erl/adn)
ADVERTISEMENT