Konten Media Partner

Pemkab Bantul Dorong Puskesmas Kembangkan Layanan Kesehatan Tradisional

5 Juli 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bantul Abdul Halim Muslich. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bantul Abdul Halim Muslich. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya memperbanyak layanan kesehatan dengan sistem pengobatan tradisional di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang mereka miliki. Tahun ini, sudah ada 12 Puskesmas yang memberikan layanan pengobatan tradisional tersebut.
ADVERTISEMENT
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich menuturkan sejak tahun 2019 pihaknya sudah mulai mengembangkan integrasi layanan kesehatan tradisional empiris di masyarakat dengan pelayanan kesehatan konvensional. Di samping itu mereka juga meningkatkan diversifikasi produk dan khasiat jamu.
"Kami juga berupaya meningkatkan nilai keekonomian jamu di kabupaten Bantul," terang dia, Selasa (5/7/2022).
Halim menambahkan pihaknya memang mendorong Puskesmas melakukan pengembangan yang sudah mengintegrasikan pelayanan kesehatannya dengan kesehatan atau sistem kesehatan sistem pelayanan kesehatan tradisional.
Wujudnya adalah dengan pengembangan pengobatan ramuan jamu, pengembangan pelayanan akupuntur dan pengembangan pelayanan meditasi. Sehingga pengembangan jamu tradisional sudah masuk di dalam layanan di Puskesmas-Puskesmas.
"Kami juga mendorong adanya diversifikasi produk pengembangan jamu sehingga produk lebih variasi lebih mudah diterima pasar dan lebih higienis,"tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dulu, produk jamu dijajakan dengan cara berkeliling dan hanya dalam bentuk cair. Sampai saat ini memang masih ada yang menjual dan itu orangnya sama. Dulu mereka menjajakan menggunakan sepeda ontel, namun sekarang sudah melalui inovasi teknologi.
Jamu memang akan menjadi inovasi sebuah layanan publik yang memiliki dua efek melalui program Seroja (Sehat Ekonomi Meningkat Karo Jamu/Sehat Ekonomi Meningkat Dengan Jamu). Jamu akan memberi dampak dua hal yaitu kesehatan dan juga ekonomi
4 wilayah yang saat ini sudah ada industri jamu rumahan diantaranya di Kiringan Kalurahan Canden Kapanewon, Kalurahan Argomulyo Kapanewon Sedayu, Kalurahan Srimulyo Kapanewon Piyungan dan beberapa dusun di Kapanewon Sewon.
"Itu disiapkan untuk industrialisasi," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo menuturkan 12 Puskesmas sudah mulai memberikan layanan kesehatan tradisional. Namun baru 4 Puskesmas yang menjadikan ramuan tradisional sebagai resep. Dan resep yang diberikan pun untuk jenis ramuan tradisional yang telah melalui uji klinis dan uji laboratorium serta mengantongi sertifikasi.
ADVERTISEMENT
"Prosedurnya dokter akan memberikan pilihan kepada pasien yang ingin mendapatkan layanan kesehatannya," terang dia.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: