Konten Media Partner

Penumpang KA di Jogja Membludak, Pengamat Sebut Perlu Ada Perluasan Stasiun

28 Desember 2024 21:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 6 Januari 2025 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi penumpang membludak di Stasiun Yogyakarta. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi penumpang membludak di Stasiun Yogyakarta. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Penumpang kereta api (KA) di Stasiun Yogyakarta dan stasiun Lempuyangan membludak di momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
ADVERTISEMENT
Ribuan penumpang KA yang mayoritas merupakan wisatawan ini tercatat memadati kedua stasiun itu setiap harinya. Ditambah kedua stasiun ini tak hanya melayani perjalanan jarak jauh tetapi juga melayani KRL Commuter Line serta KA Bandara, sehingga membuat penumpang sesekali harus berdesakan menunggu jadwal keberangkatannya.
Kondisi ini menjadi perhatian Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio. Dia memantau langsung pergerakan penumpang berangkat dan turun di kedua stasiun tersebut, Sabtu (28/12).
Dari hasil pengamatan, Agus menilai perlu adanya pengembangan sekaligus perluasan kapasitas di area stasiun untuk menjaga kenyamanan para penumpang kedepannya.
Dia menyampaikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya selalu menjadi destinasi wisata favorit yang bakal terus dikunjungi oleh wisatawan.
"Saya diminta melihat kondisi transportasi KA saat Nataru," katanya saat meninjau pergerakan wisatawan di Stasiun Yogyakarta, Sabtu (28/12/2024).
ADVERTISEMENT
"Itu sudah tidak muat [kapasitas penumpang]. Jadi memang ada rencana dulu agar adanya perluasan di Stasiun Tugu [Yogyakarta] ini juga [stasiun] Lempuyangan itu harus segera dilaksanakan," ucapnya.
Agus mengatakan rencana perluasan Stasiun Tugu dan Lempunyangan yang sempat ada itu diharapkan bisa segera dilaksanakan oleh Pemerintah. Dia tak menepis untuk memperluas kapasitas di kedua stasiun tersebut butuh lahan yang cukup memadai.
Mengingat kawasan tersebut adalah lahan Sultan Ground, dia menyarankan agar para pemangku kebijakan mulai dari Menteri Perhubungan, Dirjen Perkeretaapian bisa duduk bareng bersama Raja Keraton Ngayogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X untuk membicarakan kebutuhan tersebut.
"Intinya [supaya] bisa dibangun. Nah ini yang harus diselesaikan secepatnya karena kalau melihat hari ini kan padat sekali [kondisi penumpang di stasiun]. Ini antara beautifikasi yang akan dilakukan PT KAI dan juga kemampuan stasiun itu tidak imbang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Stasiun Yogyakarta serta stasiun Lempuyangan, kata dia, sudah sangat padat sehingga memerlukan perluasan sekaligus perhatian serius dari pemangku kepentingan untuk membuat bagaimana caranya kedua stasiun ini dapat mengakomodir peningkatan jumlah pelanggan yang bakal terus terjadi.
"Tidak hanya beautifikasi namun juga dibuat multifungsi dari sebuah stasiun yang multi moda seperti yang kita ketahui disini ada KA Jarak jauh, KA Bandara, KRL. Kereta adalah transportasi favorit karena sangat jarang kecelakaan. Saat ini daripada naik bus, pesawat, cuaca buruk juga mending naik kereta api," ungkapnya.
Hal senada juga diungkap pengamat Transportasi Darmaningtyas. Dia mengatakan bahwa 10 tahun terakhir selalu menjadi transportasi andalan karena selamat, aman, nyaman, hanya saja persoalan akses harus dipikirkan Bersama.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada alternatif lain kecuali membangun integrasi dengan layanan angkutan umum perkotaan, seperti Transjogja sehingga tidak semua orang yang akan melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Yogya maupun Lempuyangan menggunakan kendaraan pribadi," katanya.
Sementara VP Public Relations KAI Anne Purba yang mendampingi peninjauan itu, mengatakan bakal mengkaji saran tersebut. Dia tak menepis untuk kedatangan beberapa kereta di Stasiun Yogyakarta sudah cukup tinggi jumlahnya. Misalnya saja volume penumpang KRL Commuterline sudah mencapai 30 ribu per hari dan KA Jarak jauh hampir 20 ribu per hari.
"Kita memprediksi untuk jangka panjang, memang akan ada peningkatan terkait wisatawan di Jogja. Nanti kita akan kaji, akan kita sampaikan ke Dirjen Perkeretaapian," tandasnya.
(M Wulan)
ADVERTISEMENT