Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Penyekatan di TPR, Warga Tawarkan Jasa Masuk Objek Wisata Lewat Jalan Tikus
30 Agustus 2021 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ratusan kendaraan wisatawan yang hendak masuk ke objek wisata terlihat dipaksa putar balik di sejumlah Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) objek wisata di Gunungkidul, Minggu (29/8/2021) kemarin. Petugas menghalau wisatawan karena PPKM Level 4 masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini ternyata banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar pantai untuk mencari rupiah dari calon wisatawan. Dengan alasan kasihan, tak sedikit dari mereka yang menawarkan jasa menunjukkan jalan ke kawasan pantai yang bebas penyekatan.
Seperti yang dilakukan oleh T, warga Tanjungsari. Lelaki ini mengakui jika sering menawarkan jasa mengantar wisatawan melalui jalan yang tidak ada petugas jaganya. Sebagai warga lokal, ia memang mengetahui secara detail seluk beluk kawasan pantai di Gunungkidul.
Niatnya muncul ketika banyak wisatawan menumpuk di dekat tempat tinggalnya. Wisatawan-wisatawan tersebut menunggu TPR dibuka sehingga mereka berharap bisa segera masuk ke kawasan pantai. Namun ternyata penyekatan yang dilakukan oleh petugas cukup lama.
"Saya dekati mereka. Dan tawarkan jasa untuk masuk ke pantai yang bebas penyekatan," ujar dia, Senin (30/8/2021).
ADVERTISEMENT
Dirinya hanya merasa kasihan dengan calon wisatawan yang sudah menempuh perjalanan puluhan bahkan hingga ratusan kilometer untuk berwisata. Namun tinggal beberapa ratus meter dari pantai diminta putar balik.
Sampai di pintu masuk obyek wisata, ia kemudian mendapat 'upah' rata-rata 1 motor ia diberi uang sebesar Rp 10.000 sementara untuk kendaraan penumpang mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Sehingga dalam sehari ia bisa mendapat penghasilan bersih Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
"Kan kasihan, udah mau sampai kok diminta balik. Ada yang pakai motor dari Solo, Sleman, Magelang. Bawa anak-anak lagi. Coba kasihan ndak,"nujar dia.
Tak hanya dirinya, D warga Wonosobo. Ia mengakui banyak warga yang lain juga melakukan hal serupa. Karena selain kasihan wisatawan, mereka juga merasa kasihan dengan para pedagang di pantai. Pasalnya sudah hampir 2 bulan tidak mendapat penghasilan.
ADVERTISEMENT
"Mbok sudah dibuka saja. Toh selama ini tidak ada paparan COVID-19 di pantai," ujar dia
Apa yang mereka lakukan bukan semata karena penghasilan. Karena mereka juga merasakan dampak sepinya wisatawan di mana hampir 2 bulan tak dapat penghasilan. Usaha yang mereka miliki tak bisa berputar karena memang tidak ada yang beli.
Koordinator TPR Utama Baron Gunungkidul, Supardi mengakui hari Minggu (29/8/2021) kemarin jumlah wisatawan yang hendak ke pantai cukup banyak. Sejumlah petugas Gabungan mulai dari personil TPR, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP dan juga TNI/Polri bersiaga di depan pintu TPR.
"Petugas gabungan memang bersiap menghalau calon wisatawan yang hendak masuk ke pantai," ujar dia, Senin (30/8/2021).
Jumlah wisatawan yang hendak masuk ke pantai kemarin memang jauh lebih banyak dibanding dengan akhir pekan sebelum-sebelumnya selama PPKM berlangsung. Sehingga antrian wisatawan yang diputar balik terpantau cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Sejak Minggu pagi terpantau sangat padat. Di TPR utama antrian cukup panjang terlihat. Di TPR Baron kedua yang berada di JJLS terpantau antrian cukup panjang hingga sekitar 4 kilometer. Mereka mengantri untuk bisa masuk ke kawasan pantai.
Para wisatawan terlihat berusaha menegosiasi petugas untuk diperkenankan masuk ke obyek wisata karena sudah menempuh perjalanan cukup jauh.
"Petugas di sini bersikap tegas. Semua diminta putar balik," ujar dia.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.