PHRI DIY Siapkan Paket Wisata COVID-19 untuk Tarik Tamu Hotel

Konten Media Partner
4 Juni 2020 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY bersama insan pariwisata lain tengah menyiapkan paket wisata COVID-19. Paket wisata ini disiapkan menyikapi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD PHRI DIY, Deddy Eryono mengungkapkan, sesuai dengan ungkapan Gubernur DIY, kondisi pandemi COVID-19 di DIY sudah mulai melambat. Jika hal tersebut terus berlangsung maka kemungkinan besar DIY akan menerapkan New Normal pada bulan Juli mendatang. Oleh karena itu, kalangan perhotelan dan restoran diminta untuk melakukan persiapan menyambut New Normal tersebut.
"Kita diminta untuk mempersiapkan berbagai fasilitas untuk penerapan new normal," ujarnya, Rabu (3/6/2020) ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya.
Sejatinya, lanjut Deddy, kalangan perhotelan dan restoran anggota PHRI telah melakukan persiapan, bahkan sudah ada yang beroperasi. Sepekan setelah masa Pandemi ditetapkan, ia mencatat setidaknya ada 22 hotel dan restoran yang tetap beroperasi.
Dan mulai bulan Juni ini, akan ada penambahan jumlah hotel dan restoran yang beroperasi di DIY. Pihaknya mencatat setidaknya akan ada 25 hotel dan restoran di DIY yang akan mulai beroperasi. Namun mereka tidak memulai beroperasi secara bersamaan, yaitu kurun waktu tanggal 1-15 Juni 2020 ini.
ADVERTISEMENT
"Setidaknya ada 25 hotel dan restoran yang buka mulai awal Juni ini. Tetapi bukanya tidak secara bersamaan," ungkapnya.
Deddy menandaskan, sebelum hotel ataupun restoran mulai beroperasi, maka semua infrastruktur harus sudah siap. Infrastruktur terutama untuk menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 terlebih dahulu harus disiapkan. Sehingga nantinya tidak ada klaster baru penyebaran COVID-19 dari hotel dan restoran.
Standar Operational Procedure (SOP) juga harus baku dan dijalankan dengan maksimal. Untuk itu, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan evaluasi infrastruktur serta SOP hotel ataupun restoran yang akan beroperasi di tengah Pandemi COVID-19 ini. Hal ini untuk memastikan apakah hotel ataupun restoran tersebut sudah bisa beroperasi dengan menghindarkan penyebaran COVID-19.
"Kita akan evaluasi dan jika nanti sudah oke maka akan ada tanda dari kami dalam SOP mereka. Bukan surat, tetapi semacam pengakuan saja," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan arahan Gubernur pula, ketika hotel sudah mulai beroperasi maka harus mampu menyesuaikan dengan pangsa pasar. Sebab, tambah Deddy, Gubernur yakin jika selama bulan Juni ini pangsa pasar perhotelan masih bersifat lokal. Karena memang penerbangan belum dibuka sepenuhnya, seperti penerbangan ke Malaysia baru mulai bulan Juli dan demikian juga penerbangan ke Jakarta belum sepenuhnya pulih.
Di samping itu, masih adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan transportasi belum pulih memang mengakibatkan jumlah wisatawan yang ke DIY belum akan pulih. Kalangan insan pariwisata termasuk PHRI hanya bisa menggantungkan pada wisatawan lokal dan seputaran DIY.
Untuk menyiasati hal tersebut maka DPD PHRI DIY mempersiapkan paket wisata COVID-19. Di mana warga lokal dan seputaran DIY yang menjadi pangsa pasarnya. PHRI berpikir ada yang bisa ditawarkan kepada warga lokal dan seputaran DIY agar bersedia menginap di hotel.
ADVERTISEMENT
"Pasar kita sekarang baru warga lokal yang bosan di rumah ataupun warga sekitar DIY," ujarnya.
Salah satu paket wisata COVID-19 yang ditawarkan adalah paket rapid test. Di mana sembari menunggu rapid test pertama ke rapid test kedua maka warga bisa menginap di hotel dengan tarif yang murah karena ada paket diskon. Paket ini akan menjadi solusi minimnya tamu dari luar daerah.
"Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan Dinkes," tambahnya.
Terpisah, Executive assistance Manager (EAM) Hotel Ros In, Vita Djengkau mengakui pihaknya sudah mulai menerima tamu. Sejatinya, hotel Ros In tidak pernah tutup selama masa Pandemi COVID-19, hanya saja tamu yang ada masih sangat minim. Mereka bahkan sudah melakukan promosi namun justru ada gelombang COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
"Ya tentunya kita menyesuaikan dengan penanganan tamu. Seperti dengan protab himbauan pemerintah baik untuk tamu maupun karyawan dan untuk lingkungan hotel,"paparnya.
Untuk karyawan misalnya, ketika mereka datang hotel harus langsung melakukan cek suhu, cuci tangan menggunakan alat pelindung diri (APD), setelah itu mereka baru diperkenankan untuk melaksanakan tugas. Sementara untuk tamu juga ada protokol yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Jika tamu tersebut membawa kendaraan maka kendaraannya wajib untuk disemprot disinfectan. Tamu juga diwajibkan cuci tangan sebelum masuk lobby dan check suhu. Dan jika berasal dari zona merah maka tamu tersebut wajib menunjukan surat keterangan sehat.
"Kalau ada semua maka baru proses check in. Untuk kebersihan lingkungan kami melakukan pembersihan secara berkala. Penyemprotan disinfect ke kamar-kamar maupun area hotel secara berkala," paparnya.
ADVERTISEMENT