Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pj Bupati Bantul Sambangi Keluarga Korban Tertimpa Atap Rumah Ambruk
4 November 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memberikan santunan kepada keluarga Supimah, Warga Timbulharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tertimpa konstruksi rumahnya saat diterpa angin kencang pada Sabtu (3/11/2024).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bantul, Adi Bayu Kristanto mengunjungi secara langsung keluarga korban usai dilakukan prosesi pemakaman.
Sejumlah bantuan logistik diberikan kepada keluarga korban seperti makanan hingga kursi roda.
Dirinya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Supinah dan juga suaminya, Sumadi yang masih bisa selamat namun harus mengalami perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Dirinya menyampaikan kondisi hidrometeorologi saat ini agar menjadi perhatian masyarakat untuk tetap waspada.
"Untuk kondisi kemarin khusus angin sangat sporadis, kami baru pertama kali menangani kondisi ini,"kata Adi.
Sebelumnya, pihaknya tengah berfokus terhadap penanganan kekeringan yang melanda Bumi Projotamansari. Memasuki musim penghujan, dirinya berharap untuk kondisi kekeringan tidak berlarut.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bantul, Gunawan Budi Santosa menyampaikan dalam menghadapi kondisi kebencanaan, pihaknya menyebut akan selalu memberikan bantuan semaksimal mungkin melalui logistik.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami ke support logistik kalau yang lainya terkait mitigasi ditangani oleh BPBD. Kami ke penanganan korban meninggal hingga luka untuk teratasi dengan baik dan terukur sesuai dengan standar medis," katanya.
Supimah sendiri telah dimakamkan pada Minggu pagi. Sementara sang suami masih dalam kondisi perawatan dan akan dirujuk ke RS Bethesda Jogja.
Saat dikunjungi Tugu Jogja, kondisi rumah sudah rata dan puing-puing konstruksi rumahnya sudah dibersihkan.
Sang menantu, Sutomo menyampaikan bahwa rumah yang ambruk tersebut tidak merata, namun hanya di sebagian sisi yang digunakan untuk bersantai yang konstruksinya terbuat dari kayu.
"Itu rumah kampung, bukan limas atau pendopo atau joglo. Sudah berdiri sekitar 1 tahun. Biasanya cuma dipakai ngisis dan bersantai" katanya. (Hadid Husaini).
ADVERTISEMENT