Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Pulung Gantung: Mitos di Balik Kasus Gantung Diri di Gunungkidul
7 November 2019 15:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dua kasus bunuh diri terjadi di Gunungkidul dalam kurun waktu kurang dari sepekan. Selama ini, Gunungkidul memang sudah menyandang rekor angka bunuh diri tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pasalnya dalam setahun, rata-rata 30 orang warga Gunungkidul mengakhiri hidupnya dengan cara melilitkan seutas tali di lehernya dan mengaitkan tali tersebut ke sebuah tempat.
ADVERTISEMENT
Hingga minggu pertama bulan November 2019 ini, tercatat setidaknya sudah ada 29 warga Gunungkidul yang mengakhiri hidupnya di 'ujung' tali. Catatan tersebut memang cukup tinggi mengingat tahun 2019 masih sekitar 1,5 bulan lagi.
Karena angka gantung diri di Gunungkidul cukup tinggi, maka di wilayah Gunungkidul berkembang sebuah mitos yang dinamakan Pulung Gantung. Mitos tersebut menyebutkan, sebelum terjadi aksi gantung diri biasanya rumah pelaku gantung diri sudah dihampiri oleh Pulung Gantung tersebut. Mitos tersebut sampai saat ini masih dipercaya oleh sebagian warga Gunungkidul.
Seperti yang diungkapkan oleh Badrun, salah satu tokoh pemuda di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Badrun mengungkapkan, sebelum terjadinya gantung diri di Kecamatan Nglipar, ia mengaku melihat Pulung Gantung melintas di atas tempat tinggalnya dari barat ke timur. Kebetulan kecamatan Nglipar memang berada di sebelah timur dari tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
"Saya percaya mitos Pulung Gantung itu ada," ujarnya, Kamis (7/11/2019).
Rasa percaya dirinya terhadap mitos Pulung Gantung itu sendiri bukan tanpa alasan. Ia percaya cerita zaman kuno tersebut masih ada saat ini. Ia bercerita, sewaktu kecil, di mana tempat tinggalnya belum ada aliran listrik dan untuk penerangan masih memakai sentir (lampu minyak), selalu ada penampakan hal-hal aneh.
Ia mencontohkan di antaranya seperti wong medi usus, banas pati (menjelma ayam beranak), wedon (berbentuk pocong sering di tengah jalan), glundung pringis (menjelma batok kelapa kalau di bawa menjadi tengkorak manusia), wewe (menjelma manusia kalau malam mencuci di tengah kali dan menumbuk padi pakai Iesung dan sering ada tangisan bayi), dan Pulung Gantung (berbentuk bola api melayang di udara.
ADVERTISEMENT
Namun untuk Pulung Gantung ini sendiri, Badrun mengaku pernah mendapat cerita dari kakeknya, Mbah kyai Wasitodimedjo. Badrun mengatakan kakeknya bercerita jika pada sore hari mejelang magrib (surub, angsluping suryo/matahari) menunjukkan benda terbang berbentuk bola api, maka itu adalah pulung gantung.
"cung kae sik mlaku neng duwur kae pulung gantung, yen ngerti Ie nibo mesti ono beboyo sripah kang kanti lantaran gandulke awakake anggo tali. (Nak, itu yang berjalan sendiri di atas itu Pulung Gantung, jika tahu jatuhnya pasti ada bahaya orang meninggal dengan cara menggantungkan tubuhnya menggunakan tali),"cerita Badrun.
Mendengar kabar di Kecamatan Nglipar ada kasus Gantung diri, Badrun lantas ingat cerita kakeknya tersebut. Bahkan Badrun mengaku baru kemarin sore menjelang magrib, dirinya benar-benar tercengang karena melihat mirip bola api dari barat bergerak ke timur melintas di atas tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
"Nah mungkin itu juga pulung gantung. Dengar-dengar di wilayah timur ada yang meninggal gantung diri," tuturnya
Kendati demikian, Badrun tak ingin beropini tentang cerita Pulung Gantung tersebut. Dirinya mempersilahkan orang lain percaya ataupun tidak karena itu hak mereka masing-masing.
"Saya tidak ngelantur cerita, anda tidak percaya (silahkan), saya tetep percaya Pulung Gantung karena Allah menciptakan dunia Iengkap dengan isinya. Kita hidup selalu berdampingan antara yang wujud dan yang gaib,"tambahnya.
Ketua Yayasan Imaji (lembaga pemerhati Bunuh Diri), Jaka Januwidiastha, mengakui jika mitos pulung gantung masih berkembang dan dipercaya sebagai tanda akan terjadi gantung diri. Namun, Jaka menandaskan jika gantung diri lebih karena persoalan psikologis seseorang.
Karena terlepas dari mitos Pulung Gantung, sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa diketahui seseorang sebelum gantung diri. Jika seseorang tersebut terlihat murung, tidak bisa tidur dalam beberapa malam terakhir ataupun gelisah. Masyarakat atau paling tidak keluarga terdekat harusnya mencoba menjalin komunikasi dengan orang yang mengalami tanda-tanda tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dan itu seharusnya masyarakat sekitar peka dengan tanda-tanda tersebut,"ujarnya. (erl)
Next jika menuliskan artikel ttg bunuh diri, bisa ditambahkan kalimat ini yah mas
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
*Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.*