Ramai Wisatawan, Pantai Parangtritis Diterjang Gelombang Tinggi

Suasana Pantai Parangtritis usai diterjang gelombang tinggi, Minggu (30/5/2021). Foto: istimewa.

Sebuah video suasana kepanikan pengunjung Pantai Parangtritis ketika tiba-tiba ombak besar datang beredar di media sosial. Air laut yang pasang masuk cukup jauh hingga ke jalur yang biasa dilalui oleh andhong atau bendi. Tak hanya itu, terlihat beberapa pedagang tak bisa menghindar dari sapuan gelombang tinggi.

Sekretaris SAR Satlinmas Parangtritis, Nugroho membenarkan video tersebut adalah kepanikan pengunjung Pantai Parangtritis ketika ombak besar datang. Video tersebut diambil oleh anggota tim SAR yang tengah melakukan patroli mengingatkan pengunjung untuk tidak mandi di air.

"Iya, itu video diambil anggota kami dari atas motor saat patroli," terangnya, Minggu (30/5/2021).

Menurut Inug, sapaannya, peristiwa tersebut terjadi Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu Pantai Parangtritis telah dipadati oleh pengunjung dan tiba-tiba ombak cukup besar datang menyapu para pengunjung. Pengunjung yang panik berusaha menyelamatkan barang-barang mereka dari air laut.

Inug mengatakan gelombang air pasang tersebut merupakan hal yang biasa terjadi sehingga masyarakat kawasan Pantai Parangtritis sudah tidak kaget lagi. Dalam peristiwa tersebut juga tidak menimbulkan korban apalagi korban jiwa.

"Alhamdulillah landai, tidak ada kejadian berarti," paparnya.

Terpisah sepanjang hari Minggu ini, Dinas Pariwisata Bantul mencatat selama sepekan terakhir mulai tanggal 24 hingga 30 Mei 2021 kemarin Pantai Parangtritis dikunjungi setidaknya 18200 orang. Jumlah tersebut sebenarnya menurun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Secara keseluruhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul dalam sepekan terakhir mencapai 61.942 orang. Di mana 3 hari Minggu ini saja sudah ada ada 22650 orang yang berwisata ke wilayah kabupaten Bantul di mana 80% sendiri memilih untuk berkunjung ke pantai Parangtritis.

"Kita meraup pendapatan Rp 601.366.500,"tutur Kepala seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Bantuk, markus Purnomo Adhi.