Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Semarak Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem ke-36 di Pantai Parangkusumo
30 Januari 2025 14:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Carik Kawedanan Perintah Ageng Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (Krt) Wijoyo Pamungkas mengatakan selain labuhan di Pantai Parangkusumo gelaran Hajad Dalem juga digelar di Gunung Merapi dan Gunung Lawu pada waktu bersamaan.
"Hari ini ada tiga tempat untuk labuhan yaitu di Samudra, kedua pegunungan. Masing-masing tempat itu yakni di tempat pemancingan ini (daerah Parangkusumo-Parangkusuma), ke dua itu di Gunung Merapi, ke tiga di Gunung Lawu. Nah saya yang didawuhi untuk memimpin disini," kata Carik Kawedanan Perintah Ageng Keraton Yogyakarta, Krt Wijoyo Pamungkas kepada wartawan usai acara.
Tentang Labuhan Keraton Yogyakarta
Kegiatan labuhan ini merupakan rutinitas setiap tahun yang jatuh pada bulan ruwah. Kegiatan ini juga mengawali menjelang bulan puasa dan sebagai tanda rasa syukur keraton serta untuk mendoakan keselamatan raja, rakyat, dan leluhur.
ADVERTISEMENT
"Labuhan itu kan suatu bentuk hajatan-hajatan dalam rangka merasa syukur. didalam hajad dalem ini memang suatu bentuk keikhlasan seorang raja terhadap Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
Krt Wijoyo Pamungkas menuturkan, pemilihan lokasi labuhan itu tidak bisa dilakukan sembarang tempat. Artinya, lokasi labuhannya sudah ditentukan oleh Keraton diantaranya bisa di samudra, bisa sungai, dan gunung.
"Di dalam Hajad Dalem ini memang merupakan suatu bentuk keikhlasan seorang raja terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena istilahnya untuk membuang tadi itu yang dibuang bukan ke sembarang membuang di tempat tapi (tempatnya) sudah ditentukkan," ucapnya.
Alasan lokasi pantai itu menjadi salah satu lokasi labuhan Keraton Yogyakarta, kata dia menjelaskan bahwa di lokasi inilah terjadi pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul.
ADVERTISEMENT
"Karena tempat lambuhan itu kan disesuaikan dengan sejarah berdirinya kerajaan Kraton Yogyakarta Hadiningrat. Nah kalau di Parangkusumo ini merupakan pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul," jelasnya.
Sementara di Gunung Merapi itu, lanjut dia menyebut merupakan tempat perpindahan abdi dalem yang namanya eyang sapu jagad yang menunggu/kersa di Gunung Merapi itu
"Kalau di Gunung Lawu itu tempat muksonya Brawijaya. Karena menurut sejarah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini masih ada cedak turun dari Brawijaya," imbuhnya.
Labuhan ini, ada 30 macam ubarampe (perlengkapan) yang dilabuh sebelumnya telah diinapkan semalam di Bangsal Srimanganti dibawa dari Keraton Yogyakarta. Setelah itu, ubarampe tersebut diserahkan kepada para Abdi Dalem yang bertugas untuk menuju Pantai Parangkusumo.
"Adapun urutan Hajad Dalem ini dimulai nyadong...dan dilepas jam 08.00 WIB tadi. Ada 30 ubarampe yang dilabuh antara lain ada Semekan Gadhung Melati, Semekan Banguntulak, Semekan dringin, Kenaka Dalem, Rikma Dalem, ada Dhestar, juga ada celana panjang dan celana pendek, Lisah Konyoh, hingga Yatra Tindhih,"katanya.
ADVERTISEMENT
Prosesi Labuhan ini menjadi klimaks dari rangkaian peringatan Tingalan Jumenengan Dalem yang mana digelar sehari sesudah Sugengan Tingalan Jumenengan Dalem.
Sebelumnya, Labuhan diawali berbagai kegiatan yakni diantaranya pertama Ngebluk dilaksanakan pada Senin (27/1/2025) yang berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Sekar Kedhaton.
Kedua yaitu kegiatan Ngapem dilaksanakan Selasa (28/1/2025) yang berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Sekar Kedhaton.
Ketiga yaitu kegiatan Sugengan Tingalan Jumenengan Dalem dilaksanakan pada Rabu (29/1/2025) dan berlangsung di Emper Kagungan Dalem Bangsal Kencana.
(Olive)