Siswi SMP N 1 Pandak yang Ditegur karena Tak Pakai Jilbab Akui Sempat Tertekan

Konten Media Partner
6 Agustus 2022 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jilbab. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jilbab. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Imbas setelah ditegur guru lantaran tidak mengenakan jilbab, siswi di SMP N 1 Pandak Bantul mengaku sempat merasa tertekan hingga tidak fokus. Tak hanya ditegur, ia pun sempat dipanggil oleh Kepala Sekolah bersama guru BK dan guru Matematika.
ADVERTISEMENT
"Saya juga tertekan sehabis dipanggil sama Kepala Sekolah, diduduki bersama guru BK dan guru matematika, seperti diinterogasi, diselesaikan masalahnya tapi saya merasa dipojokkan karena pertanyaannya," kata siswi itu kepada Tim Tugu Jogja, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (6/8/2022).
Siswi tersebut biasanya mengenakan jilbab di sekolah. Namun kala itu Ia terpilih sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten akan membuat sebuah video klip untuk ditandingkan.
Sepakat dengan guru pembimbing dan guru vocal, kostum yang dipilih adalah mengenakan pakaian nasional Batik lengan panjang dan rok panjang tanpa mengenakan jilbab.
Namun, sebelum pembuatan video disebut oleh siswi S bahwa ada jeda waktu. Ia pun bermaksud memanfaatkan waktu tersebut untuk kembali kekelas mengikuti pelajaran.
ADVERTISEMENT
"Ada jeda waktu 20 menit, saya masuk kelas mau ikut pelajaran matematika," kata siswi itu.
Melihat riasan siswi yang tanpa jilbabnya, guru matematika itu langsung melontarkan teguran. Hal ini lantas membuatnya kaget.
"Kalau kamu mau benci ibu silakan," katanya menirukan Guru tersebut
"Lalu saya jawab tidak Bu, karena ibu berbicara seperti ini untuk kebaikan saya juga. Terus ibu guru bicara lagi, dengan mengutip ayat Al-Quran yang di situ ada larangan kalau (umat) muslim tidak boleh melepas hijab,” jelasnya.
Hanya bisa diam dan mengiyakan sang guru, rupanya teguran yang dilayangkan itu membuat dirinya tertekan hingga tak fokus kala membuat video klip FLS2N.
"Sehabis ditegur, itu nganggu (pikiran) saya, saya jadi nggak fokus juga nyanyinya, kepikiran," katanya.
ADVERTISEMENT
Orang tua siswi, LS kemudian menjelaskan pada tanggal 19 Juli anaknya dipanggil untuk menghadap ke ruang kepala sekolah.
Tidak hanya menghadap kepala sekolah, sang anak ternyata dihadapkan dengan guru matematika yang menegur soal jilbab, dan guru BK untuk menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi. LS mengaku tidak terima dengan perlakuan itu.
"Kok seperti itu? Anak saya yang masih SMP harus berhadapan dengan guru-guru yang lebih tua dan tidak ada perdampingan orang tua." ujarnya heran.
Sebelumnya, LS menyebut sempat mendatangi sekolah dan bertemu dengan Kepala Sekolah. LS membeberkan hasil pertemuan itu, Kepala Sekolah akan bermusyawarah terlebih dahulu dan memediasi guru yang bersangkutan baru setelah itu akan mempertemukan ketiganya yakni guru, orang tua dan sang siswi. (Maria Wulan)
ADVERTISEMENT