Konten Media Partner

Talud Jembatan Kenet di Bantul Ambrol, Jalan Jogja-Panggang Terancam Putus

1 Maret 2020 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi talud di Jembatan Kenet, Bantul yang ambrol, Minggu (1/3/2020). Foto: Erfanto.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi talud di Jembatan Kenet, Bantul yang ambrol, Minggu (1/3/2020). Foto: Erfanto.
ADVERTISEMENT
Jalan Raya Jogja-Panggang terancam putus. Pasalnya talud di jembatan Kenet yang berada di Km 22 Siluk 1 Desa Selopamioro Imogiri Bantul ini sudah ambrol.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, tanah di bagian penyangga tengah jembatan ini juga terdapat rongga cukup besar akibat tergerus air sungai Oya ini. Ancaman ambrolnya jembatan ini sudah mulai terjadi sejak hujan deras yang melanda wilayah ini pada hari Jumat-Sabtu 21-22 Februari 2020 lalu.
Menurut penuturan warga Padukuhan Lanteng Desa Selopamioro, Anang Zaenudin, ambrolnya Talud tersebut awalnya terjadi pada hari Sabtu (22/2/2020) lalu, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, ada warga yang melintas melihat talud di sisi kanan atau sisi barat sebelah selatan ini ambrol.
"Ambrolnya cukup lebar. Sehingga dapat membahayakan pengguna jalan," tuturnya, Minggu (1/3/2020).
Ambrolnya talud tersebut diduga karena tergerus aliran air yang cukup besar karena debit air di sungai Oya sering membesar ketika musim penghujan kali ini. Sedikit demi sedikit talud di Desa Selopamioro tersebut terkikis dan ambrol.
ADVERTISEMENT
Warga sudah berusaha mengurangi dampak risiko ambrol tersebut agar tidak membesar dengan membuat bronjong sementara dari Terpal. Selain itu, warga juga sudah melaporkan peristiwa tersebut ke instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU), baik Kabupaten Bantul maupun DIY.
"Sampai sekarang belum ada responsnya," tambahnya.
Akibat tidak ada tindak lanjut tersebut, kini gerusan air semakin melebar dan talud yang ambrolpun kian parah. Karena sisi kanan kiri jembatan ambrol dan tiang bagian juga sudah berlobang sehingga jika dibiarkan akan ambrol.
Warga berharap adanya bronjong dari besi yang bisa menahan gerusan air sungai kian parah. Karena hujan masih akan masih terus berlangsung hingga akhir Maret 2020 mendatang.