Temukan Peredaran Narkoba Klaster Asrama Mahasiswa, BNNP DIY Imbau Hal Ini

Konten Media Partner
23 Maret 2022 13:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BNNP DIY saat melakukan konferensi pers tentang peredaran narkoba di asrama mahasiswa di Yogyakarta. Foto: Birgita/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
BNNP DIY saat melakukan konferensi pers tentang peredaran narkoba di asrama mahasiswa di Yogyakarta. Foto: Birgita/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2021 hingga Maret 2022 ini Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) DIY menemukan sebanyak 6 kasus kepemilikan narkoba. Tercatat masing-masing tahun ditemumukan 3 kasus dengan beragam barang bukti. Yang terbaru ialah penemuan narkoba berjenis ganja seberat 1 kg di Asrama Mahasiswa Aceh, Jalan Taman Siswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta pada 17 Maret 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala BNN Provinsi DIY, Brigjen Pol Andi Fairan mengaku prihatin sebab tersangka berinisial MKB masih berstatus sebagai mahasiswa. Apalagi tersangka merupakan pelajar dari luar daerah.
"Kami prihatin karena pengedar mahasiswa berasal dari luar Yogyakarta," katanya Andi pada Rabu (23/3/2022).
"Pengungkapan ini merupakan klaster asrama mahasiswa. Semoga ini kasus yang terakhir," imbuh dia.
Menanggapi soal beberapa kali penemuan narkoba di asrama mahasiswa dan kos, pihaknya mengaku BNNP DIY telah melakukan berbagai langkah preventif.
"Dari BNN sebenarnya telah koordinasi dengan lembaga Dikti wilayah 5 yang membawahi perguruan tinggi negeri maupun swasta di Yogyakarta dan melaksanakan MoU menerbitkan surat edaran agar memberi pengetahuan anti narkoba pada mahasiswa," paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya bahkan meminta seluruh kampus membentuk satgas anti narkoba. Selain itu, mereka juga melakukan pendekatan pada pihak kampus agar hal tersebut betul-betul diterapkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Andi sejauh ini memang ada pengawasan. Akan tetapi kesadaran mahasiswa bahwa narkoba tersebut berbahaya adalah hal yang juga tidak boleh dilewatkan.
"Kami berharap mahasiwa jangan sampai jadi korban bahaya narkoba yang masih menjadi masalah di Yogyakarta. Mudah-mudahan SE dan komitmen kampus, serta kesadaran supaya bisa memahami edukasi narkoa dan steril dari narkoba diterapkan," katanya.
"Pengawasan memang ada tapi jauh diberatkan adalah pemahaman mahasiwa bahwa ini adalah ancaman terutama untuk mereka yang menimba ilmu di Yogyakarta. Kami berharap asrama penghuninya saling mengingatkan sehingga steril dari narkoba," pungkasnya.