UAJY Siapkan Branding Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo

Konten Media Partner
26 Januari 2021 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UAJY dan pengelola Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo. Foto: dok. UAJY.
zoom-in-whitePerbesar
UAJY dan pengelola Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo. Foto: dok. UAJY.
ADVERTISEMENT
Daerah di sekitar kawasan bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) mulai bersiap untuk menerima dampak positif kunjungan wisata. Melihat hal ini, Tim Abdimas FISIP UAJY menyiapkan branding desa wisata. Desa yang disiapkan adalah Desa Wisata Tinalah.
ADVERTISEMENT
Desa Tinalah menjadi Desa wisata di sekitar wilayah YIA, Kulon Progo yang menjadi destinasi wisata yang diproyeksi untuk dikunjungi oleh turis dalam dan luar negeri. Masyarakat tentu perlu pengembangan kapasitas dan ekonomi kreatif untuk menyiapkan diri jadi desa wisata. Hal ini dapat dicapai melalui program pelatihan untuk pembuatan ikonisasi brand produk pendukung agar terjadi pengembangan bisnis di desa wisata.
Tim Abdimas UAJY bersama dengan pengelola Desa Wisata Tinalah saat menunjukkan logo Desa Wisata Tinalah. Foto: dok. UAJY.
Hal inilah yang kemudian dilihat oleh tim dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Sosiologi dan Prodi Ilmu Komunikasi sebagai peluang untuk melakukan pengabdian masyarakat di tengah masa pandemi. Desa Wisata Tinalah, yang merupakan lokasi Abdimas ini, diharapkan bisa mendorong penduduk untuk melakukan kreativitas dan inovasi dalam pengembangan desa wisatanya dan selanjutnya menjadi jalan untuk pengentasan kemiskinan penduduk desa.
ADVERTISEMENT
“Kami mengharapkan dengan adanya HAKI atas merek desa wisata, kreativitas dapat ditingkatkan sebab mereka sudah memiliki dasar dari aset desa yakni sebuah merek bernama Dewi Tinalah,” ujar Victoria Sundari Handoko, Tim Abdimas FISIP UAJY, saat melakukan serah terima atas merek baru Desa Wisata Tinalah yang telah terdaftarkan dalam hak kekayaan intelektual (HAKI), Minggu (24/1/2021).
Tim Abdimas UAJY bersama dengan pengelola Desa Wisata Tinalah saat menunjukkan ikon Dewi Tinalah. Foto: dok. UAJY.
Branding Desa Wisata Tinalah di-bundling menjadi dua hal yakni logo desa wisata dan munculnya ikon Mbak Dewi yang merupakan simbol pengunjung Dewi Tinalah.
“Mbak Dewi ini menjadi ikon bagi desa supaya lebih atraktif. Ikon ini nantinya bisa dipakai untuk berbagai merek produk-produk desa dan pengembangan aplikasi teknologi Dewi Tinalah ke depan,” tambah Desideria Cempaka Wijaya Murti, anggota tim.
ADVERTISEMENT
Desa wisata Tinalah cukup menyadari pentingnya brand bagi desanya. Meski sebelumnya belum memiliki ikon dan logo resmi serta merek terdaftar dan bersertifikat HAKI tetapi, pariwisata di Dewi Tinalah sudah cukup berkembang. Ini menunjukkan adanya potensi bagi Dewi Tinalah, sehingga jika Dewi Tinalah membangun merek komersial, maka Dewi Tinalah akan semakin dikenal kekhasan dan potensinya.
Selain itu, dengan adanya COVID-19, Desa Wisata Tinalah makin menyadari bahwa keberadaan Master Plan dari sebuah brand desa akan bisa mengintegrasikan seluruh produk di kawasan tersebut. Keuntungannya adalah pariwisata dapat membantu mempercepat proses diversifikasi usaha dan akselerasi merek UMKM di sekitar lokasi.
“Jika merek desa terintegrasi, maka gambaran bahwa Dewi Tinalah ini terkonsep mulai dari usaha wisata hingga produk lokal akan dapat terlihat dengan jelas,” ujar Panggih, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Tinalah.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Village Branding atau pembuatan merek komersial bagi desa-desa wisata sangat potensial untuk dilakukan di berbagai tempat. Termasuk dilakukan replikasi secara massif pada suatu regional area, kabupaten atau bahkan provinsi.
Potensi peningkatan kreativitas dan daya jual dengan pembuatan merek desa secara professional mampu memberikan pemberdayaan bagi desa untuk menjadi komunitas kreatif. Selain itu juga, jika terus didampingi kemungkinan untuk ledakan penjualan bagi usaha di sekitar karena memiliki identitas tempat yang kuat juga dapat dibangun.