Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Waspadai Kondisi Merapi, Dispar Sleman Berharap Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata
16 Oktober 2024 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman berharap hingga akhir tahun 2024 kunjungan wisatawan (Kunwis) dapat tercapai meskipun kondisi Merapi menunjukkan aktivitas vulkanik.
ADVERTISEMENT
Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid berharap hingga penghujung tahun tidak terjadi risiko tertentu yang membuat wisatawan menjadi anjlok.
Ia menyebut, salah satu hal yang masih perlu diwaspadai adalah kondisi Gunung Merapi terpantau memperlihatkan aktivitas vulkanik dengan memuntahkan guguran lava ke lereng.
Aktivitas Gunung Merapi
Guguran lava tersebut jatuh ke beberapa wilayah dari sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong, Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng. Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Ishadi meminta masyarakat atau pengunjung yang berwisata untuk selalu mematuhi himbauan yang diberikan oleh pihak berwenang baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman maupun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga meminta masyarakat untuk mendownload aplikasi yang dikembangkan BPBD, Sistem Informasi Sleman Tangguh Bencana (SIMANTAB) untuk mengetahui kondisi Merapi. “Kalau risiko saya selalu menghimbau situasi terkini dengan mengupdate informasi melalui aplikasi SIMANTAB melalui gawai masing-masing,”kata Ishadi saat dihubungi Tugu Jogja, Selasa (16/10/2024).
“Melalui aplikasi ini orang bisa mengetahui informasi terbaru melalui broadcast terkait jarak aman saat di puncak. Saya kira sudah banyak yang mengunduh, tapi yang tahu persis BPBD yang mengembangkan aplikasi,” imbuhnya.
Dengan mematuhi instruksi yang diberikan melalui sistem informasi SIMANTAB diharapkan dapat mematuhi jarak aman.
Kendati begitu, untuk saat ini Ishadi menyebut masyarakat tidak perlu terlalu risau karena status Gunung Merapi belum menunjukkan kondisi yang terlalu mengkhawatirkan. “Kalau dari Zona aman, ini justru menjadi atraksi guguran lava panas, menjadi tontonan yang menarik bagi para wisatawan, tentunya dengan tetap mematuhi instruksi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Target Kunjungan Wisatawan Sleman
Ishadi menyampaikan target wisatawan Kabupaten Sleman tahun 2024 sebesar 7,5 juta pengunjung. Ia optimis hal tersebut dapat dilampaui. Hingga tanggal 30 September, kunjungan wisata di Bumi Sembada sudah mencapai 661 ribu orang.
“Kunjungan tertinggi terjadi pada periode libur anak sekolah pada bulan Juni dan Juli sebanyak 1,37 juta, dan kunjungan terendah pada periode puasa atau bulan maret sebanyak 295 ribu,” katanta.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan menyampaikan hingga saat ini kondisi Gunung Merapi masih aman, pada status siaga (level 3) dengan zona bahaya pada sisi barat daya 7 km, selatan 5 km.
“Belum ada perluasan zona bahaya, permukiman masih aman, aktivitas vulkanik masih tinggi, dan tidak membahayakan masyarakat,” katanya. (Hadid Husaini).
ADVERTISEMENT