Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Wisata Bukit Mengger di Bantul Tak Kunjung Dibangun, Terkendala Status Tanah
12 Januari 2023 18:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Rm. Sinarbiyatnujanat saat meninjau bakal calon wisata Bukit Mengger, Bantul. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gpjws1epzngfbw248m79ry33.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Wisata Sesar Opak Bukit Mengger (SOBM) sudah diinsiasi sejak 6 tahun lalu dan bahkan sudah keluar SK dari menteri ESDM," kata Ketua RT 12 Padukuhan Blawong 2 Trimulyo, Jetis, Tri Gunawan, Kamis (12/1/2023).
Rencana pembangunan Bukit itu seharusnya dilakukan sejak 2016. Namun karena terkendala di status tanah bukit tersebut, membuatnya tidak bisa beralih ke tahap pembangunan sebagai destinasi wisata.
"Mohon pencerahannya supaya kami yang dari awal bergerak ini bisa di support," ungkapnya.
Lurah Trimulyo, Jausan Sanusi turut menjelaskan perihal kekancingan status tanah itu. Jausan mengatakan pihaknya tak bisa melakukan tahap pembangunan destinasi wisata apabila masih terhalang oleh status tanah yang merupakan tanah Sultan Ground dan milik Perumnas.
"Kalau nanti status tanah sudah jelas, mungkin barangkali akan berkelanjutan," ujar Lurah Trimulyo, Jausan Sanusi.
ADVERTISEMENT
Padahal Bukit Mengger itu memiliki potensi yang apik sebagai destinasi wisata, terlebih ditemukan jejak sesar opak yang berada di bukit tersebut.
Oleh karenanya, Jausan menyebut jika jadi dibangun, tak hanya terfokus pada pengelolaan pariwisata saja tetapi juga mengarah pada konservasi lingkungan.
"Warga RT 12 berharap gek ndang kapan yo digarap, sudah disampaikan dari kesekian tahun, karena kekancingan status tanah," ungkapnya.
Kepala Bidang Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul, Rizal Hastomo turut membenarkan perihal kekancingan itu.
Rizal mengatakan Bukit Mengger sudah dua kali mengajukan permohonan terkait status tanah kepada pihak Keraton, namun belum ada kepastian hingga saat ini.
"Sampai saat ini proses ini perizinan atau rekomendasi dari Keraton belum terbit. Bahkan pada waktu itu pernah (berkunjung) ke Keraton terkait koordinasi bagaimana rekomendasi agar adanya percepatan koordinasi," ucap Kepala Bidang Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul, Rizal Hastomo.
ADVERTISEMENT
Mengetahui hal tersebut, Komisi B DPRD DIY meninjau langsung ke lapangan. Wakil Ketua Komisi B, Rm. Sinarbiyatnujanat mengatakan kendala tersebut menjadi PR tersendiri bagi Pemerintah.
Seharusnya, potensi-potensi yang ada di wilayah Bantul ini dapat ditumbuh kembangkan apalagi potensi yang dimiliki mampu membuat wisatawan melirik wisata tersebut.
"Harapannya bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat wilayah (setempat)" ujar Wakil Ketua Komisi B, Rm. Sinarbiyatnujanat.
Sementara Anggota Komisi B DPRD DIY, Aslam Ridho menyarankan agar adanya aktivitas di Bukit Mengger tersebut.
Sehingga ketika potensi wisatanya terlihat, nantinya akan berdampak pada percepatan pembangunan.
"Sebelum kekancingan turun bisa dimanfaatkan dulu (aktivitas) sunmor (yang sudah ada). Spot spot sikek (dulu), bisa buat foto dan lain sebagainya," tandasnya.
ADVERTISEMENT