Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Indra Kurnia, Atlet Tarung Drajat yang Gagalkan Aksi Perampokan ATM di Malang
5 September 2020 19:17 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Gagalnya aksi percobaan perampokan ATM Mandiri di Malang beberapa waktu lalu, tak lepas dari peran Indra Kurnia Wardhana, petugas keamanan yang mengawal teknisi mesin ATM dari PT Tunas Arta Gradatama. Keduanya ditugasi mengecek sejumlah ATM yang dilaporkan rusak.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang masih belia, keberaniannya dalam melawan para koboi jalanan ini patut diacungi jempol. Berkat perlawanannya, pelaku bersenjata Air Softgun tersebut memilih mundur dan kabur.
Usut punya usut, aksi heroik pemuda yang masih berusia 19 tahun ini tak lahir dari tangan biasa.
Indra merupakan anak anggota Kumdam V Brawijaya, Pelda Dawud Mujiono, yang menempa anak-anaknya dengan ketegasan ala pendidikan militer. Dia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) ini pun mewariskan keahlian bela diri ini kepada anaknya tersebut. Catatan prestasinya dalam keahlian Tarung Drajat pun bukan kaleng-kaleng.
Sementara Indra, sebelum bekerja menjadi Satpam, tercatat sebagai atlet dan pelatih Tarung Drajat di dua Satlat di Singosari, Kabupaten Malang. Bahkan, dirinya juga sempat mengikuti ajang Porprov cabor Tarung Drajat mewakili Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
''Dia kerja di PT TAG baru seminggu. Dia juga sudah daftar juga mau masuk tentara. Tapi sambil nunggu dia terima tawaran kerja security ini, dia ambil,'' kata Mujiono.
Indra mengaku, sebelumnya dia merupakan atlet dan pelatih Tarung Drajat.
''Sebelumnya saya pelatih bela diri. Lalu ada tenaga pengamanan pengawalan uang dari TNI AU itu latihan di saya. Lalu ditawari untuk bekerja tapi bagian pengawalan teknisi. Karena belum ada kerjaan jadi saya terima," terangnya.
Dalam aksi heroiknya, Indra tergolong berani karena bisa mengatasi tekanan dari pelaku bersenjata Airsoft Gun tersebut. Meski dengan tangan kosong, Indra berusaha melakukan perlawanan dan mengusir pelaku itu kabur.
Sejak datang di lokasi, Indra mengaku sudah merasa janggal. Awalnya, dia melihat pelaku dengan wajah tertutup menggunakan buff (penutup kepala) melintas di belakangnya.
ADVERTISEMENT
''Saya di luar sendiri mengawasi Mas Riko. Saya juga liat selintas orang ini lewat di belakang saya. Ada berapa detik saat saya noleh ke Mas Riko, saya langsung diteriaki 'Woy' oleh pelaku. Badan saya lalu ditarik,'' bebernya.
Refleks, insting bela diri Indra berhasil mengecoh pelaku yang menodongkan senjata padanya. Perlawanannya membuat pelaku meletuskan tembakan peringatan.
Tembakan pertama, kata Indra, mengenai kotak gerai ATM bagian atas. Lalu tembakan kedua, tangan pelaku sempat ditepis Indra hingga mengarah ke bawah gerai ATM yang membuat kaca pecah.
''Nah pas meleset itu pelaku mulai kabur menjauh. Saya kejar, saya giring menjauh. Pikiran saya saat itu bagaimana caranya biar pelaku ini menjauh dari area ATM itu saja. Nah pas mau kabur ini, dia nembak lagi tapi meleset juga,'' paparnya.
ADVERTISEMENT
Indra mengatakan, pelaku kabur bersama rekannya yang sudah menunggu di atas sepeda motor. Kedua pelaku kabur ke arah Jalan Tangkuban Perahu.
“Saya langsung lari ke seberang saat itu sambil bawa kunci ATM. Kemudian telepon teman-teman. Kebetulan saat itu juga ada mobil polisi patroli yang lewat,” tambahnya.