Konten Media Partner

Isu Tsunami, Pantai Kangen di Malang Kembali Sepi

21 November 2020 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Kangen. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Kangen. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Pengelola Pantai Wisata Kangen yang berada di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, mengeluhkan isu tsunami yang beberapa waktu sempat berhembus bakal melanda Kabupaten Malang bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Sontak kabar tersebut berdampak pada sektor pariwisata. Utamanya wisata pantai di Malang Selatan yang kembali sepi.
Padahal, jumlah wisatawan mulai merangkak normal pasca penutupan seluruh objek wisata di Kabupaten Malang akibat pandemi COVID-19.
Pantai Kangen. Foto: Rizal Adhi
"Kemarin itu sebenarnya hampir 2 minggu buka sudah lumayan ramai, tapi langsung kena isu tsunami jadi sepi kembali," terang Pengelola Pantai Kangen, Yuli, pada Sabtu (21/11/2020).
Yuli menerangkan, sebelum ada isu tsunami, jumlah wisatawan hampir kembali ke angka normal, lalu isu tsunami tersebut membuat geliat wisata di pantai selatan lesu kembali.
Menurutnya, penurunan jumlah wisatawan mencapai angka 80 persen. "Kunjungan wisata belum normal kembali, penurunannya hampir 80 persen," ungkapnya.
Pantai Kangen. Foto: Rizal Adhi
"Padahal pengunjung di hari Sabtu dan Minggu itu dulu bisa mencapai lebih dari 1.000 - 3.000 pengunjung. Sekarang bahkan di hari Sabtu dan Minggu dapatnya dibawah 1.000 pengunjung," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Perempuan berkacamata ini menegaskan, isu tsunami tidak perlu dibesar-besarkan. "Sebenarnya hanya ombaknya lebih besar dari biasanya, dan kita yang tinggal di sini harus waspada. Tapi isu tsunami tidak perlu dibesar-besarkan," ucapnya.
Karena isu tersebut, kata dia, membuat penghasilan warga sekitar menurun kembali. "Lalu rata-rata pedagang di sini kan hidupnya dari berjualan, tapi kalau pantai sepi mereka mau makan apa. Bantuan dari pemerintah juga tidak sampai ke sini," paparnya.
Terakhir, Yuli berharap, wisata di Malang Selatan dapat kembali normal. "Kita berharap bisa kembali normal, dan isu tsunami tidak perlu dibesar-besarkan. Sebenarnya selama isu tsunami itu airnya gak pernah naik, cuma waktu lebaran kemarin ada banjir rob saja," pungkasnya.