Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Viral SMK di Malang Menjadi Hotel, Berikut Penjelasan Kepala Sekolah
13 Juli 2020 19:41 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG – Sekolah SMK di Malang viral karena disebut-sebut menambah fungsi jadi penginapan agar bisa menghasilkan pundi uang. Apalagi, sekolah juga masih dilakukan secara daring, sehingga pemanfaatan gedung bisa difungsikan menjadi penginapan.
ADVERTISEMENT
“Selama pandemi sekolahku berubah jadi hotel,” cuit akun @NOLEP di twitter, yang kemudian ramai direspon netizen.
Dari penelusuran tugumalang.id (13/7), SMK 4 Malang atau dikenal SMK Grafika tersebut ditemukan memfungsikan sebagian gedung untuk penginapan. Gedung tingkat di bagian depan sekolah, yang difungsikan sebagai penginapan. Reddoorz menjadi mitra yang dipilih untuk promosi kamar penginapan.
Kepala Sekolah SMK 4 Malang Wadib Su'udi saat ditemui, Senin (13/7), menyebut pihaknya diperbolehkan mencari, mengelola dan mengembangkan sumber pendapatan dari sektor lain. Hal itu menurutnya sesuai dengan ketetapan Pemprov Jawa Timur.
“Sekolah didorong menjadi BLUD (badan layanan umum daerah). Ada dua puluh SMK di Jatim yang jadi BLUD,” terangnya.
SMK Grafika yang dimpimpinnya itu kata Suudi, sudah berstatus BLUD sejak 2017 lalu. Sejak saat itu pula pihaknya sudah bekerjasama dengan penyedia layanan penyewaan penginapan.
ADVERTISEMENT
“Sebelumnya sama Airy, sekarang ganti Reddorz. Rencana kami resmi operasikan 15 Juli besok,” imbuhnya.
Suudi menyebut, penginapan di Grafika juga menjadi laboratorium siswa perhotelan. Namun pihaknya berjanji akan melakukan pengawasan ketat, dan melarang non-keluarga untuk menginap sekamar.
Suudi mengakui, gedung yang alih fungsi jadi penginapan, dampak dari pembatasan penerimaan rombongan belajar siswa. Sehingga sebagian gedung dan ruang kelas tidak berfungsi efektif.
“Saya make-up jadi kamar hotel,” tuturnya.
Tenaga pengiapan tersebut kata Suudi, juga melibatkan siswa Grafika. Siswa diajarkan mencari pengalaman bekerja.
“Siswa jadi punya pengalaman, dan pengasilan sendiri,” pungkasnya.