10 Puisi Paling Romantis Karya Sastrawan Indonesia (Part 1)

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
10 Mei 2017 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mari sejenak lupakan definisi puisi yang menyatakan teknis penulisannya, seperti: sebuah karya yang terikat oleh rima, ritma jumlah baris dan lain sebagainya. Disadari atau tidak, sebenarnya puisi lebih cocok didefinisikan sebagai sebuah karya berisi ungkapan perasaan si penyairnya, dengan menggunakan diksi tertentu yang menambah kesan indah. Berikut ini merupakan 10 puisi romantis karya sastrawan Indonesia yang mampu menghangatkan hatimu di musim penghujan dan sebaliknya, menyejukkan hatimu di kala kemarau panjang.
ADVERTISEMENT
1. Episode (W.S Rendra)
Kami duduk berdua di bangku halaman rumahnya.
Pohon jambu di halaman itu berbuah dengan lebatnya dan kami senang memandangnya.
Angin yang lewat memainkan daun yang berguguran.
Tiba-tiba ia bertanya:
“Mengapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa.
Lalu ia sematkan dengan mesra sebuah peniti menutup bajuku.
Sementara itu aku bersihkan guguran bunga jambu yang mengotori rambutnya.
2. Sajak Putih (Chairil Anwar)
Buat tunanganku Mirat
Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku
ADVERTISEMENT
Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah…
Buat miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini! Kucuplah aku terus, kucuplah Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…
3. TAPI (Sutardji Calzoum Bachri)
aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resahku padamu tapi kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cuma aku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meski aku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapi aku bawakan mayatku padamu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu wah !
ADVERTISEMENT
4. Puisi (Korrie Layun Rampan)
Jalan ini berdebu, kekasih Terbentang di padang rasa Enam belas matahari memanah dari enam belas ufuk Siang pun garang sepanjang kulminasi
Bahak malam mengikut pelan langkah tertatih Ketipak bulan putih Di taman kekasih
Pengantinku Antara kerikil dan pasir merah Tersembunyi jejak-jejak yang singgah
5. Sajak Puisi (Mustofa Bisri)
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila belum apa-apa temu pisah kita lebih bermakna dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa
aku adalah ombak samuderamu yang lari datang bagimu hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu aku adalah wangi bungamu luka berdarah-darah durimu semilir bagai badai anginmu
ADVERTISEMENT
aku adalah kicau burungmu kabut puncak gunungmu tuah tenungmu aku adalah titik-titik hurufmu kata-kata maknamu
aku adalah sinar silau panasmu dan bayang-bayang hangat mentarimu bumi pasrah langitmu
aku adalah jasad ruhmu fayakun kunmu
aku adalah a-k-u k-a-u mu
Oleh: IPE