Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Novel Terbaik Karya Jostein Gaarder: Gadis Jeruk
14 Mei 2017 15:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagaimana perasaanmu jika mendapatkan surat dari Ayahmu yang sudah meninggal belasan tahun silam? Tentunya kita akan diliputi haru sekaligus rasa penasaran mengenai apa yang hendak ayah kita sampaikan dalam surat-suratnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini pula yang dirasakan oleh Georg Roed, seorang remaja berusia 15 tahun yang kini hanya tinggal dengan ibu, ayah serta adik tirinya di Oslo-Norwegia. Surat-surat ayahnya ini secara tak sengaja ditemulan oleh sang nenek di dalam kereta bayi yang dipakai oleh Georg pada saat kecil.

Ayah Georg yang berprofesi sebagai seorang dokter tahu bahwa hidupnya tak akan lama lagi. Banyak yang ingin ayahnya sampaikan, akan tetapi saat itu Georg masih berusia 4 tahun. Surat itu dibuat dan diketik rapih dengan didasari harapan bahwa ketika Georg sudah dewasa dan mulai mengerti, ia akan membaca surat tersebut.
Dalam isi suratnya, Ayah Georg yakni Jan Olav menceritakan mengenai pengalaman jatuh cinta pertamanya di masa muda. Orang yang saat itu dicintainya adalah seorang gadis misterius yang selalu membawa keranjang jeruk tiap kali takdir mempertemukan mereka.
ADVERTISEMENT
Jan Olav lambat laun menjadi terobsesi terhadap si gadis jeruk itu. Dalam benaknya ia bertanya-tanya mengapa gadis itu selalu membawa serta jeruk-jeruk bersamanya? Kuatnya keinginan Olav untuk bertemu si gadis jeruk mendorongnya untuk mendatangi tempat-tempat yang mungkin akan disinggahi gadis itu. Tak kenal lelah, Olav terus melakukan pencarian gadis jeruk hingga melewati batas negaranya dan mengantarkannya pada perkebunan jeruk di Sevilla, Spanyol. Berhasilkah mereka bertemu? dan siapakah sebenarnya si gadis jeruk itu? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kemudian akan terus membuat kita ketagihan membalik halaman hingga sampai di akhir cerita dan mendapatkan sendiri jawabannya.
Pada novel yang diterbitkan di tahun 2003 ini, selain menghadirkan berbagai ilmu filsafat, Jostein Gaarder juga menelusupkan pengetahuan mengenai Teleskop Hubble dan Ruang Angkasa. Melalui teleskop hubble dan gadis jeruk. kita akan sampai pada perenungan tentang alam semesta hingga berbagai pertanyaan filosofis tentang makna hidup, takdir, pilihan dan kesempatan.
ADVERTISEMENT
Kisah Gadis jeruk juga telah dibuat versi filmnya dengan plot cerita yang sedikit berbeda dari novelnya. Akan tetapi jika Anda ingin mendapatkan kesan dan nilai-nilai lebih mendalam, film ini tidak terlalu direkomendasikan. Banyak pesan, emosi dan nilai-nilai dalam novel Gadis Jeruk yang tak tersampaikan dalam film.