Konten dari Pengguna

3 Novel Terbaik Karya Jostein Gaarder: Misteri Solitaire

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
14 Mei 2017 15:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
3 Novel Terbaik Karya Jostein Gaarder: Misteri Solitaire
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang mengenal Jostein Gaarder lewat Dunia Sophie. Akan tetapi ketika ditanyakan mengenai novel karya favoritnya sendiri, Jostein menjawb “Misteri Solitaire”. Misteri Solitaire adalah buku pertama yang ia tulis. Agak berbeda dengan karya-karyanya yang lain yang lain, kali ini Gaarder menuturkan cerita dalam bentuk media buku, bukan surat yang dibaca oleh si tokoh cerita seperti biasanya.
3 Novel Terbaik Karya Jostein Gaarder: Misteri Solitaire (1)
zoom-in-whitePerbesar
Cerita bermula ketika seorang anak bernama Hans Thomas, bersama ayahnya yang seorang filsuf melakukan perjalanan dari Norwegia ke Athena untuk bertemu dengan Anita. Ibu Hans Thomas, dan Istri si ayah. Selama perjalanan, ayah Hans Thomas selalu memancing rasa ingin tahu anaknya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis Seperti: "Siapakah kita?", "Darimana kita berasal?" dan "Kemanakah kita akan menuju?".
ADVERTISEMENT
Keseruan perjalanan Thomas dan ayahnya itu juga ditambah dengan terjadinya serangkaian peristiwa aneh. Di sebuah persinggahan, Thomas bertemu dengan seorang lelaki kedil yang menghadiahkannya sebuah kaca pembesar. Masih belum paham apa fungsi kaca pembesar baginya, Hans Thomas akhirnya mendapatkan jawabannya ketika mampir di sebuah toko roti. Sang penjual roti berumur tua menghadiahkam Hans Thomas beberapa buah roti kismis, dan di salah satu roti tersebut terdapat sebuah buku mungil. Karena ukurannya terlalu kecil, akhirnya Thomas membacanya menggunakan kaca pembesar.
Buku dan kaca pembesar kini menjadi teman perjalanan Hans menuju Athena. Ternyata, buku tersebut dibuat oleh kakek buyutnya. Buku mungil itu mengkisahkan tentang pengalaman kakek buyutnya terdampar di sebuah pulau setelah kapal miliknya dihantam ombak yang membuat awak kapal lain menghilang. Tinggallah ia sendirian di pulau terpencil.
ADVERTISEMENT
Ternyata pulau itu dihuni oleh para kurcaci yang berwujud sekumpulan kartu solitaire yakni wajik, sekop, keriting dan hati. Namun, yang paling istimewa adalah kehadiran joker. Joker digambarkan sebagai orang yang jujur, pintar, cerdas, jujur dan selalu ingin tahu. Joker adalah interpretasi manusia yang ingin terus menerus memahami arti dunia. Berbeda dengan kartu solitaire lain yang menerima hidup begitu saja adanya.
Melalui nove ini, Jostein Gaarder mengajak kita untuk tidak percaya pada kebetulan. Alasannya simpel, karena tuhan tidak pernah iseng. Lebih masuk akal jika kita memahami semua kejadian sebagai takdir. Selain itu, karakter joker yang begitu memukau mengajarkan kita untuk tidak merasa puas untuk terus menggali makna hidup yang sebenarnya serta keberanian untuk menjadi berbeda dari orang kebanyakan.
ADVERTISEMENT
Novel pertama yang lahir dari buah pemikiran Jostein Gaarder ini begitu menarik untuk dibaca. Perjalanan Hans, cerita joker dan para solitaire, serta berbagai takdir yang membuat Hans terheran-heran sangat cocok dijadikan teman yang akan membukakan pikiran kita untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.