Mari Berkenalan dengan Jostein Gaarder

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
14 Mei 2017 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mari Berkenalan dengan Jostein Gaarder
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lahir pada tanggal 8 Agustus 1952, Jostein Gaarder adalah seorang intelektual sekaligus penulis novel-filsafat terkenal asal Norwegia. Ia mulai dikenal di berbagai penjuru dunia setelah sukses menghasilkan Novel berjudul "Dunia Sophie" yang mampu memukau banyak orang. Gaarder seringkali menulis ceritanya dari sudut pandang anak-anak. Menurutnya anak-anak dan filsuf itu memiliki persamaan yang mendasar yaitu kepekaan dan rasa penasaran mereka terhadap hal-hal baru, yang jarang dimiliki oleh orang dewasa pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Gaarder memang sudah tertarik pada dunia filsafat. Gaarder kecil seringkali berpikir bahwa ia adalah bagian dari misteri. Bahwa keberadaan kita semua di dunia adalah sebuah misteri dan ia tak tau apa yang sedang terjadi. Ketertarikan Gaarder pada filsafat sejak masih kanak-kanak, mengantarkan penulis ini untuk mengemban studi di jurusan Teologi, University of Oslo. Sebelum merambah karier ke dunia kepenulisan, Gaarder pernah berprofesi sebagai seorang guru filsafat di Bergen. Maka tak heran jika ide-ide yang dituangkan dalam karyanya begitu lekat dengan kajian filsafat.
Bagi Gaarder, filsafat adalah pertanyaan yang ditanyakan manusia dan pertanyaan ini terus berkembang. Pertanyaan-pertanyaan itu berasal dari rasa terpukau akan dunia dan kehidupan. Manusia sebenarnya terlahir sebagai filsuf, kita hanya perlu menjaga rasa penasaran itu tetap ada.
Mari Berkenalan dengan Jostein Gaarder (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jika sudah membaca beberapa karyanya, kita pasti akan sadar bahwa Gaarder memiliki ciri khusus dalam menuturkan ceritanya, yakni tokoh dalam buku yang menulis surat. Gaarder mengakui bahwa ia memang banyak menulis cerita berbingkai, dimana selalu ada cerita di dalam cerita dan hal itu akan lebih mudah dituturkan melalui metode surat. Gaarder berpikir bahwa saat seseorang menulis surat, saat itu lah orang mengungkapkan dirinya serta berbagai imajinasinya ke dalam bentuk tulisan.
ADVERTISEMENT
Metode surat ini dapat kita temui pada novel dunia Sophie. Ingat ketika Sophie mendapatkan surat-surat misterius? Yang pada akhirnya terungkap bahwa tokoh utamanya bukanlah Sophie, akan tetapi ayahnya yang menulis cerita tentang Sophie. Kemudian dalam buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, saudara sepupu jauh Berrit dan Nills bertukar pengalaman keseharian mereka melalui buku-surat. Atau dalam Gadis Jeruk, Georg menyelami kisah sang ayah melalui surat-surat yang ditinggalkan ayahnya sebelum meninggal.
Jostein Gaarder adalah seorang penulis yang tak hanya bisa dikagumi melalui karyanya saja, tapi juga pribadi dan pemikirannya juga. Berkat karya-karyanya, orang-orang yang tadinya tak tertarik pada filsafat karena kerumitannya, menjadi penasaran dan maah mencintai dunia filsafat.