Bertambah 14 Orang, Korban Pencabulan Guru Agama di Ogan Ilir Jadi 26 Murid

Konten Media Partner
16 September 2021 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ditreskrimum Polda Sumsel saat memberikan keterangan terkait kasus pencabulan oleh guru ngaji di Ogan Ilir. (foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ditreskrimum Polda Sumsel saat memberikan keterangan terkait kasus pencabulan oleh guru ngaji di Ogan Ilir. (foto: dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Korban pencabulan yang dilakukan oleh Junaidi (22 tahun), seorang guru agama di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Ogan Ilir tersebut bertambah 14 orang lagi. Hingga totalnya kini ada 26 orang murid laki-laki.
ADVERTISEMENT
Junaidi sendiri kini diamankan di Ditreskrimum Polda Sumsel karena sebelumnya dilaporkan telah melakukan pencabulan terhadap 12 muridnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan, mengatakan terdapat 14 korban lagi yang telah melaporkan kasus serupa ke polisi.
"Jadi total ada 26 orang. Semuanya murid laki-laki," katanya, Kamis (16/9).
Berdasarkan laporan tambahan itu, tindakan asusila yang dialami korban berbeda-beda. Ada yang hanya dicabuli, lalu ada juga 11 orang yang sampai disodomi oleh Junaidi.
"Para korban ini mendapat ancaman agar tidak menceritakan kejadian tersebut," katanya.
Kepala Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel, Henny Yulianti, mengatakan telah mengirimkan tim termasuk psikolog untuk memberikan pendampingan kepada korban.
"Karena masih dalam tahap pemeriksaan, rencananya baru besok kami diizinkan lakukan pendampingan," katanya.
ADVERTISEMENT
Henny berharap para korban punya keberanian untuk dapat menyampaikan perlakuan dari oknum tersebut ke pihak kepolisian. Pelaporan itu salah satu cara mencegah terjadi tindakan-tindakan yang tidak diharapkan.
"Kami berhatap pada tiap anak, termasuk juga perempuan yang memgalami kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, berani menyampaikan dan melaporkan," katanya. (aab)