Konten Media Partner

Depresi Beban Kerja Jadi Penyebab Dokter di OKU Gantung Diri

24 Oktober 2024 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi menduga penyebab dokter di Ogan Komering Ulu, (OKU), Sumsel, MR (35 tahun) bunuh diri di ruang praktiknya akibat depresi beban kerja. Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira menyebutkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Korban mengakhiri hidupnya karena beban kerjanya terlalu padat dan tak bisa mengatasinya. "Dugaannya karena depresi beban kerja," kata dia, Kamis 24 Oktober 2024. Selain itu, Yudhistira menegaskan kematian MR diduga murni bunuh diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya ditemukan bekas luka jeratan di lehernya akibat tali yang digunakan untuk gantung diri. Namun penyidik kesulitan melakukan penyelidikan lebih lanjut karena keluarga menolak jenazah diautopsi atau divisum. Keluarga juga tak banyak memberikan keterangan kepada penyidik. "Keluarga masih berduka, tapi mereka sudah ikhlas. Jika nantinya ditemukan informasi-informasi baru, kami tentu akan melakukan penyelidikan lagi," kata Yudhistira. Sebelumnya aksi gantung diri yang dilakukan seorang dokter, MR (35), di ruang kerjanya di OKU, Senin 21 Oktober 2024 sore, membuat pegawai dan pasiennya histeris. Sebab peristiwa itu terjadi saat banyak pasiennya telah mengatre untuk berobat. Penemuan korban diawali kecurigaan tiga perawatnya yang belum mendapat perintah dari korban untuk memanggil pasien. Padahal pasien sudah banyak berdatangan dan mendaftar. Kejadian tak biasa itu membuat para pegawainya mengecek korban di ruang praktik. Mereka memanggil tetapi tak ada jawaban sehingga membuka pintu dan barulah diketahui korban tergantung dengan seutas tali dalam kondisi sudah tewas.
ADVERTISEMENT