Konten Media Partner

Presiden Prabowo Uji Coba Tebar Benih Padi Pakai Drone di Ogan Ilir

23 April 2025 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo saat mencoba teknologi drone pertanian untuk menebar benih padi secara efisien di area persawahan di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pamulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Foto : Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo saat mencoba teknologi drone pertanian untuk menebar benih padi secara efisien di area persawahan di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pamulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Foto : Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan Zulkifli Hasan, memimpin langsung kegiatan tanam padi serentak nasional yang digelar secara hybrid di 14 provinsi, Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini berpusat di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pamulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Menariknya, Presiden Prabowo turut mencoba teknologi drone pertanian untuk menebar benih padi secara efisien di area persawahan. Ini menjadi pengalaman pertamanya mengoperasikan drone secara langsung. “Alhamdulillah, saya diundang ke Sumsel untuk melihat transformasi lahan rawa yang dulunya tidak produktif, bahkan dikenal sebagai habitat buaya. Sekarang dibangun menjadi 105.000 hektare sawah modern. Saya pun tadi mencoba mengendalikan drone, cukup terkejut ternyata sangat efisien,” ujar Prabowo. Prabowo menjelaskan teknologi ini mampu menyebarkan benih di lahan seluas 25 hektare hanya dalam satu hari, menghemat tenaga dan waktu secara signifikan. Lebih jauh, dirinya menargetkan program ini dapat meningkatkan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun—kenaikan sebesar 25 persen. Ia menyatakan kebanggaannya terhadap langkah besar ini sebagai bagian dari misi menjadikan Indonesia swasembada pangan, bahkan menuju peran sebagai lumbung pangan dunia. “Kita sudah bisa bantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara pengemis, kita negara pemberi bantuan. Itu baru negara kuat—negara yang bisa jaga ketahanan pangannya,” tegasnya. Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan tanam serentak ini dilakukan di 160 kabupaten melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam April ini mencapai 1,3 juta hektare dengan proyeksi produksi 7,5 juta ton gabah—jauh di atas kebutuhan nasional. “Sumsel sendiri optimis bisa naik dari 2,9 juta ton ke 3,7 juta ton tahun ini. Ini bukan sekadar harapan, tapi tren nyata,” ujar Mentan Amran. Ia juga menyebut serapan beras nasional mencapai rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan stok nasional menembus 3 juta ton—angka tertinggi dalam dua dekade terakhir. Menko Pangan Zulkifli Hasan turut menyampaikan optimismenya terhadap kinerja pertanian. Ia menilai, jika kondisi cuaca stabil dan perbaikan irigasi selesai, Indonesia tidak perlu lagi impor beras hingga 2026. “Sekarang stok kita 3 juta ton. Kalau irigasi selesai dan cuaca mendukung, kita bisa panen melimpah tanpa impor,” ujarnya. Menurut data BPS, produksi gabah nasional hingga April 2025 telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan bulanan sekitar 2,6 juta ton. Artinya, Indonesia berada dalam kondisi surplus pangan yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT