Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.1
Konten dari Pengguna
Perjalanan Kurikulum Indonesia: Evolusi dan Hambatan yang Terus Mewarnai
23 Mei 2025 14:54 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Elsa Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Evolusi Kurikulum dan Tantangan Penguatan Sistem Pendidikan di Indonesia

ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah upaya yang bersifat etis yang dilakukan oleh manusia, ditujukan bagi sesama manusia dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan, potensi seseorang dapat dikembangkan secara maksimal sesuai dengan kodratnya sebagai individu. Tujuan akhirnya adalah agar setiap orang mampu berpartisipasi secara bermartabat dalam proses pengembangan diri dan masyarakat, demi mencapai kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan (Slamet 1987: 98). Seperti yang sudah dicantumkan pada UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, karena pendidikan sebagai hak asasi setiap individu anak bangsa.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk individu yang unggul, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun karakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidikan ini harus memerlukan arah dan landasan yang jelas. Di sinilah peran kurikulum menjadi sangat penting. Kurikulum merupakan susunan rencana dan pedoman yang mencakup tujuan, isi, materi pelajaran, serta metode yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Melalui kurikulum, proses pendidikan telah dirancang secara sistematis dan terarah berdasarkan prinsip, tujuan, dan standar tertentu sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.
Kurikulum di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perjalanan waktu. Perubahan kurikulum ini terjadi seiringan dengan perubahan oleh faktor filosofis, sosiologis, politik, dan sejarah. Setiap perubahan mencerminkan dinamika sosial-politik dan kebutuhan zaman yang berbeda-beda, namun dalam pelaksanaannya sering menghadapi berbagai problematika yang bersumber dari Standar Nasional Pendidikan. Setiap pergantian kurikulum mencerminkan upaya pemerintah dan pemangku kebijakan dalam menyesuaikan arah pendidikan dengan kebutuhan zaman serta visi pembangunan bangsa.
ADVERTISEMENT
Evolusi Kurikulum: Dari Orde Lama hingga Orde Reformasi
Perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa Orde Lama hingga Orde Reformasi menunjukkan adanya perubahan yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Pada masa Orde Lama, kurikulum disusun dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Contohnya, Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 dan 1952 berfokus pada pembentukan karakter serta penanaman jiwa kebangsaan setelah Indonesia merdeka. Kurikulum pada periode ini sangat dipengaruhi oleh semangat kemerdekaan dan keinginan kuat untuk meninggalkan sistem pendidikan peninggalan kolonial.
Nah memasuki era Orde Baru, kurikulum ini mulai diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional. Kurikulum 1968, 1975, dan 1984 menunjukkan fokus pada stabilitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan yang lebih sistematis. Pendidikan diarahkan untuk mencetak tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Penekanan pada keteraturan dan birokrasi pendidikan cukup kental terasa di era ini, termasuk dengan diberlakukannya Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang sangat mengatur peran guru dalam mengajar.
ADVERTISEMENT
Pada era Reformasi, terjadi perubahan cara pandang dalam sistem pendidikan. Kurikulum seperti KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurikulum 2013 mencerminkan peralihan dari sistem yang terpusat menjadi sistem yang menekankan pada pengembangan kompetensi peserta didik. Guru diberikan keleluasaan lebih untuk menyesuaikan materi ajar dengan kondisi lokal. Perubahan ini juga bertujuan agar pendidikan di Indonesia mampu mengikuti arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Tidak hanya itu, pada tahun 2022 munculnya transformasi pendidikan yang berfokus pada kebebasan lebih besar bagi guru dan siswa dalam proses belajar, yaitu kurikulum merdeka yang relevan dengan kehidupan nyata, kreatif, dan disesuaikan dengan potensi serta kebutuhan setiap siswa. Perubahan yang dibawa oleh Kurikulum Merdeka menggeser cara belajar dari metode hafalan dan pola yang kaku menjadi lebih fleksibel, berpusat pada siswa, serta menekankan pengembangan karakter dan keterampilan abad 21. Kurikulum ini membuka ruang untuk eksplorasi, kerja sama, dan inovasi sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman dan tantangan global.
ADVERTISEMENT
Perubahan kurikulum di Indonesia bukan hanya dipengaruhi oleh dinamika politik dan sosial, tetapi juga oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tekanan dari perkembangan dunia secara global. Oleh karena itu, perkembangan kurikulum menunjukkan upaya berkelanjutan untuk menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan zaman, meskipun sering kali menghadapi berbagai hambatan saat diterapkan. Dengan demikian, perubahan kurikulum di Indonesia bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan bagian dari proses panjang untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan zaman.
Problematik Kurikulum Indonesia dalam Bingkai Standar Nasional Pendidikan
Problematika kurikulum Indonesia yang bersumber dari Standar Nasional Pendidikan berdasarkan berbagai standarnya, yaitu:
1. Standar Isi
Isi materi pembelajaran terkadang terlalu padat dan tidak selalu cocok dengan kondisi serta kebutuhan siswa di setiap daerah. Kurikulum juga masih kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan konteks lokal.
ADVERTISEMENT
2. Standar Proses
Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih belum maksimal, karena belum sepenuhnya mendorong keaktifan dan kreativitas siswa. Selain itu, banyak guru belum memiliki pelatihan yang memadai untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Kesulitan dalam memastikan lulusan mencapai kompetensi yang diharapkan secara merata di seluruh wilayah. Terdapat juga kesenjangan kualitas lulusan antara sekolah yang berada di daerah berkembang dengan yang ada di daerah tertinggal.
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Ketersediaan guru berkualitas yang masih terbatas, terutama di daerah terpencil. Tidak hanya itu masih terdapat sekolah yang program pelatihan untuk guru belum tersebar secara merata dan kurang dilakukan secara berkesinambungan.
5. Standar Pembiayaan
Terdapat sekolah-sekolah yang pendanaan pendidikannya masih sangat terbatas sehingga pelaksanaan kurikulum belum berjalan secara maksimal. Selain itu, terdapat ketidakmerataan alokasi dana antara sekolah di perkotaan dan di wilayah terpencil.
ADVERTISEMENT
6. Standar Pengelolaan
Pengelolaan sekolah masih belum optimal dalam memanfaatkan sumber daya dan menjalankan kurikulum. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah terhadap penyelenggaraan pendidikan masih sangat terbatas.
7. Standar Sarana dan Prasarana
Sarana pembelajaran masih belum mencukupi dan penyebarannya belum merata di semua sekolah. Selain itu, akses terhadap teknologi pendidikan masih terbatas, khususnya di daerah pelosok, seperti proyektor dll.
8. Standar Penilaian
Sistem penilaian saat ini lebih menitikberatkan pada kemampuan kognitif dan kurang memperhatikan aspek afektif serta psikomotorik. Selain itu, belum ada standar evaluasi yang seragam dan konsisten di seluruh daerah.
Semua problematika tersebut saling terkait dan perlu mendapat perhatian agar kurikulum dapat berjalan efektif dan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi individu agar dapat berpartisipasi secara bermartabat dalam masyarakat. Kurikulum, sebagai panduan utama dalam proses pembelajaran, telah mengalami berbagai perubahan yang mencerminkan perubahan sosial, politik, dan perkembangan zaman. Namun, pelaksanaannya masih menemui berbagai tantangan, terutama terkait dengan Standar Nasional Pendidikan seperti isi materi, metode pengajaran, kompetensi lulusan, tenaga pendidik, pembiayaan, manajemen, fasilitas, dan sistem evaluasi. Berbagai upaya perbaikan dan penyesuaian terus dilakukan guna meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan masa depan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Ananda, A., & Hudaidah, H. (2021). Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia Dari Masa ke Masa. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah , 3 (2), 102-108. https://doi.org/https://doi.org/10.31540/sindang.v3i2.1192
Slamet Imam santoso. (1987). Pendidikan di Indonesia Dari Masa Ke Masa, Jakarta: CV. Haji Masagung.