Riset: Menghitung Durasi Waktu Pup Manusia dan Hewan

4 Mei 2017 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Berapa Lama Kamu Butuh Waktu untuk Pup? (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
David Hu, profesor fluida dinamis di George Institute of Technology, dan Patricia Yang, kandidat doktor di kampus yang sama, meneliti tinja dan proses pengeluarannya pada 34 jenis mamalia di Kebun Binatang Atalanta, Georgia, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pada 34 hewan di kebun binatang itu, mereka bersama Morgan LaMarca, Candice Kaminski, dan Daniel Chu, juga meneliti tinja dan proses pengeluarannya pada manusia.
Perlu kita ingat kembali materi pelajaran biologi, manusia juga termasuk jenis mamalia.
Keunikan pertama yang didapat dari penelitian mereka berlima adalah setiap manusia dan hewan mamalia mengeluarkan tinja berbentuk silinder.
Hu cs kemudian mengukur densitas (kepadatan) dan viskositas (kekentalan) tinja-tinja berbentuk silinder itu dengan bantuan alat “rheometer”.
“Rheometer” adalah semacam blender yang dapat mengukur sifat-sifat material cairan dan padatan seperti cokelat dan sampo secara tepat.
“Kami mempelajari bahwa kebanyakan gajah dan hewan-hewan herbivora lainnya mengeluarkan tinja yang dapat ‘mengapung’, sedangkan harimau dan hewan-hewan karnivora lainnya menghasilkan tinja yang ‘tenggelam’,” kata Hu dan Yang seperti dikutip dari tulisan mereka di The Conversation, Sabtu (27/4).
ADVERTISEMENT
Harimau, singa dan beruang mengeluarkan tinja yang ‘tenggelam’ karena mereka mengonsumsi makanan yang lebih berat dan tak bisa dicerna, termasuk bulu dan tulang. Tinja yang dapat mengapung menunjukkan ia memiliki densitas rendah, sedangkan tinja yang tenggelam memiliki densitas tinggi.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada 25 April 2017 ke dalam jurnal Soft Matter itu juga memaparkan dan mengurutkan tinja yang paling bau sampai tinja yang tak terlalu bau, mulai dari tinja harimau dan badak, hingga tinja panda.
[Lihat ]
“Keberagamaan hewan di kebun binatang memberi kami berbagai ukuran dan bentuk tinja yang berfungsi sebagai bukti untuk memvalidasi model matematika kami guna menentukan durasi proses defekasi (buang air besar),” tulis mereka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian itu, mereka menyimpulkan hewan-hewan yang memiliki tubuh lebih besar menghasilkan tinja lebih panjang, dan memiliki kecepatan buang air besar lebih tinggi.
Sebagai contoh, seekor gajah buang air besar dengan kecepatan 6 sentimeter per detik, hampir enam kali lebih cepat dari kecepatan buang air besar seekor anjing. Sementara itu, kecepatan buang air besar manusia adalah 2 sentimeter per detik.
Meski masing-masing hewan memiliki besar tinja dan kecepatan mengeluarkan tinja berbeda, mereka menemukan dan menyimpulkan kebanyakan hewan mamalia itu memiliki durasi waktu buang air besar yang sama dan konstan, yakni sekitar 12 detik (plus minus 7 detik), seperti halnya manusia. Sama lamanya, tak peduli berapa besar ukuran tubuh dan tinja mereka.
ADVERTISEMENT
Adapun volume tinja masing-masing hewan yang tercatat cukup bervariasi dipengaruhi oleh besar tubuh mereka masing-masing. Hewan yang bertubuh besar akan menghasilkan tinja lebih besar pula.
Selama proses BAB (buang air besar), tinja bergerak seperti busi padat. Dalam kondisi normal, kombinasi panjang dan diameter tinja ditentukan oleh bentuk dan besar anus serta usus besar hewan yang bersangkutan.
Hasil penelitian terhadap hewan-hewan di Kebun Binatang Atlanta itu menunjukkan rata-rata besar tinja yang dikeluarkan setiap hewan adalah 1 persen dari massa tubuh mereka dan setiap hewan rata-rata menyantap makanan sebanyak 8 persen dari massa tubuh mereka.
“Salah satu penemuan besar dalam penelitian kami ini, panjang tinja adalah setengah jarak dari usus besar ke anus,” terang Hu dan Yang.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan pendekatan distribusi kurva lonceng (bell curve), mereka menemukan 66 persen hewan memerlukan waktu antara 5 sampai 19 detik untuk buang air besar.
Yang mengejutkan, tinja gajah terukur memiliki volume 20 liter, hampir seribu kali lebih banyak dari tinja anjing yang hanya 10 mililiter.
Bagaimana mungkin gajah mampu mengeluarkan tinja sebanyak itu hanya dalam waktu sekitar 12 detik? Berapa kecepatan buang air besarnya?
Hu dan Yang menjelaskan kemampuan mengeluarkan tinja bervolume besar dalam waktu cepat terletak pada sifat cairan mukus yang melapisi bagian dalam usus besar.
Mukus ialah bahan kental seperti gel yang berfungsi untuk melembabkan dan melindungi permukaan tubuh bagian dalam.
Cairan mukus amat tipis, hanya setipis rambut manusia. Meski demikian, mukus sangat licin dan seratus kali lebih kental ketimbang tinja.
ADVERTISEMENT
Cairan yang dihasilkan oleh membran mukosa (selaput lendir) inilah yang membantu memperlancar proses pencernaan, termasuk proses pengeluaran tinja dari saluran pencernaan.
Hewan-hewan yang tubuhnya berukuran lebih besar memiliki mukus lebih tebal. Itu sebabnya mereka mampu melakukan BAB dengan kecepatan tinggi dalam tekanan yang sama.
Tanpa lapisan mukus, BAB tak mungkin terjadi.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada mukus dapat menimbulkan beberapa penyakit, termasuk konstipasi kronis dan infeksi bakteri dalam saluran pencernaan.
Jika kesehatan buang air besarmu terganggu dan durasi buang air besarmu lebih lama dari rentang durasi yang tercatat di atas, bisa jadi mukusmulah yang bermasalah.
Masalah buang air besar. (Foto: Thinkstock)
[Lihat ]
ADVERTISEMENT