Sunan Bonang, Tokoh Wali Songo Cerdas yang Berdakwah melalui Seni Budaya

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
18 Juni 2021 5:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makam dari Sunan Bonang. Sumber: Pemerintah Kabupaten Tuban
zoom-in-whitePerbesar
Makam dari Sunan Bonang. Sumber: Pemerintah Kabupaten Tuban
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sunan Bonang adalah salah satu tokoh Wali Songo yang dikenal berjasa besar dalam penyebaran Islam di Jawa dan Nusantara. Dalam Atlas Wali Songo karya Agus Sunyoto (2016), Sunan Bonang dikenal sebagai seorang yang mahir dalam berdakwah dan menguasai banyak ilmu, seperti fikih, tasawuf, ushuludin, arsitektur, sastra, seni, dan berbagai ilmu kesaktian, serta kedigdayaan.
ADVERTISEMENT
Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila yang merupakan seorang putri Bupati Tuban, yakni Arya Teja. Ia diperkirakan lahir di tahun 1465 Masehi dan memiliki nama kecil, Mahdum Ibrahim.
Pada pertengahan abad ke -19, terdapat sebuah silsilah yang menyebut bahwa Sunan Bonang bernasab dari Nabi Muhammad SAW melalui pernikahan Fatimah sebagai putri Rasulullah dengan Ali bin Abi Thalib.
Nama Sunan Bonang sendiri menjadi legenda di wilayah pesisir utara Jawa seperti Tuban, Rembang, dan Lamongan.

Pendidikan dan Ilmu Sunan Bonang

Ilustrasi mempelajari kitab seperti yang dilakukan Sunan Bonang. Foto: Ilustrasi Abdullah Ghatasheh/pexels
Sunan Bonang belajar ilmu agama dan pengetahuan dari Sunan Ampel yang merupakan ayahnya sendiri. Ia juga menuntut ilmu kepada Syaikh Maulana Ishak, ketika pergi bersama Reden Paku Sunan Giri, dalam perjalanannya menuju Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Dalam Dakwahnya menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang memiliki sistem pendekatan melalui seni dan budaya yang ternyata juga ditiru oleh muridnya, yakni Sunan Kalijaga. Karena ibunya merupakan bangsawan Tuban, ia banyak belajar mengenai kesenian dan budaya Jawa.
Oleh Sebab itu, Sunan Bonang paham betul mengenai kesusastraan Jawa, terutama tembang-tembang jenis macapat, yang kemudian ia gunakan sebagai media dakwah. Selain tembang, Sunan Bonang kerap menjadi seorang dalang yang memainkan wayang ketika berdakwah.
Kesaktian dan kekuatan dari Sunan Bonang bersumber dari pengatahuan luas dan mendalamnya mengenai ilmu tasawuf. Ada sebuah naskah yang diyakini sebagai tulisan Sunan Bonang berjudul Primbon Bonang.
Naskah ini berisi tentang ilmu tasawuf tingkat tinggi, yang setelah dikaji, bersumber dari berbagai macam kitab kredibel yang membuktikan bahwa ia bukan memiliki kesaktian, kekuatan, kelebihan, dan keajian karena menguasai ilmu tertentu, tetapi karena kecerdasannya sebagai bentuk karamah atas kewaliannya.
ADVERTISEMENT

Dakwah Sunan Bonang

Ilustrasi Gamelan Sunan Bonang. Sumber: Pemerintah Kabupaten Batang
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk menarik minat dan simpati masyarakat, Sunan Bonang menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai media dakwah.
Salah satu alat yang digunakan, ialah sebuah gamelan Jawa yang disebut dengan Bonang. Alat musik ini merupakan pengiring pertunjukan wayang.
Wayang juga menjadi salah satu alat yang digunakan Sunan Bonang sebagai strategi dakwahnya. Ia bahkan berjasa dalam perkembangan pertunjukan wayang.
Luar biasanya lagi, salah satu tokoh Wali Songo yang senang meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan ini, telah menyempurnakan susunan gamelan serta mengubah irama lagu.
Sunan Bonang digambarkan sebagai seorang pendakwah Islam yang gigih dan ulet serta cerdas dalam memanfaatkan peluang untuk mengajak masyarakat menjadi seorang muslim.
(SYA)
ADVERTISEMENT