Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Keluarga Anggap Kecelakaan, Polisi Hentikan Proses Hukum Tragedi Septictank
27 Desember 2017 22:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Polisi tidak meneruskan proses hukum dalam tragedi septictank, yang menewaskan tiga anggota keluarga di Dusun Jurangpelen, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Pihak keluarga tidak melapor dan peristiwa ini dianggap sebagai kecelakaan.
ADVERTISEMENT
“Keluarga korban sudah menerima kejadian ini dan dianggap sebagai kecelakaan,” ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Tinton Yudha Riambodo.
Mantan Kasatreskrim Polres Lumajang ini menuturkan, pihak keluarga juga tidak bersedia polisi melakukan visum dan otopsi terhadap tiga korban, yang diduga menghirup gas beracun septictank itu.
“Menolak divisum dan diotopsi. Keluarga menganggap, itu sebuah musibah dan keluarganya bisa menerima,” imbuhnya.
Meskipun demikian, pihak kepolisian tetap melakukan proses identifikasi dan penyelidikan, diantaranya mengumpulkan keterangan saksi dan meneliti lokasi septictank.
Peristiwa ini dikatakan menjadi peringatan untuk tetap berhati-hati dalam tiap pekerjaan penggalian, karena sepatutnya dilakukan oleh orang yang benar-benar memiliki kemampuan melakukan pekerjaan penggalian.
“Jadi kami tetap melakukan prosedur penanganan sebagaimana mestinya. Kami sudah lakukan identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara),” kata Tinton.
ADVERTISEMENT
Diwartakan, tiga warga Dusun Jurangpelen, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan tewas saat menggali septictank. Kuat dugaan korban yang diperkirakan masih bertalian darah ini, keracunan gas dari septictank.
Korban masing-masing bernama Suparno (40), Junaidi (20) serta Mujiono (45). Mereka berturut-turut menjadi korban septictank, setelah sebelumnya Suparno tidak mampu ditolong Junaidi anaknya, hingga kemudian disusul Mujiono yang juga gagal mencoba menolong adik dan keponakannya.
Apesnya lagi, Jamin (65), ayah Suparno yang berusaha menolong kepada dua anak dan seorang cucunya itu, juga menjadi tergeletak tak berdaya menghirup gas beracun.
Untuk ketiga korban tewas saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Sedangkan sampai saat ini Jamin masih mendapatkan perawatan intensif di RS Pusdik Brimob Watukosek.
ADVERTISEMENT