COVID-19: Suntikan Vaksinasi Batin

Westjavagov
Pencerahan.
Konten dari Pengguna
25 Juli 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Westjavagov tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membagikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak PPKM yang tidak terdaftar sebagai penerima bansos pemerintah. (Foto: Biro Adpim Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membagikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak PPKM yang tidak terdaftar sebagai penerima bansos pemerintah. (Foto: Biro Adpim Jabar)
ADVERTISEMENT
Krisis Covid-19 di Indonesia telah memasuki 1,5 tahun, bahkan gelombang kedua menerjang, dan belum terlihat penurunan signifikan kasus harian korona. Di tengah situasi sangat sulit ini jangan sampai keputusasaan mendominasi keadaaan. Harapan, kegigihan, dan api kebaikan tak boleh padam bagi bangsa ini untuk dapat bersama-sama melewati badai krisis.
ADVERTISEMENT
Di tengah kesibukan tenaga medis merawat pasien korona yang jumlahnya melonjak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menerima paket yang mengejutkan, Selasa (13/7/2021).
Paket tersebut berisi kue tar blackforest kotak berukuran besar. Kue tar itu dihiasi dengan krim segar dan parutan cokelat hitam, dan di bagian permukaan terdapat delapan buah manisan ceri.
Di tengah kepungan ceri tercantum tulisan dengan tinta hitam, “Terima kasih atas dedikasinya”, dan “Selamat bekerja” dengan tinta oranye. Nama pengirim, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kue dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk Tenaga Kesehatan.
Hari itu, RSUD Sagaranten merupakan salah satu dari 92 rumah sakit di Jabar yang menerima kiriman kue tar dari Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil. Kue tar diberikan kepada tenaga medis yang bertugas di sejumlah rumah sakit pada kabupaten/ kota dengan status level 4 dan 3 di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat wilayah Jawa – Bali.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah kue penyemangat sebagai bentuk atensi dari pemerintah untuk menguatkan tenaga medis yang saat ini sedang berjuang keras menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa warga dari Covid-19,” kata Kang Emil.
Pada keesokan harinya, Rabu (14/7/2021), Kang Emil mengunjungi beberapa tempat isolasi mandiri (isoman) warga yang terpapar di Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung.
Pada kesempatan itu, Kang Emil juga memberikan obat dan vitamin gratis bagi mereka yang sedang menjalani isoman. Obat-obatan dan vitamin itu telah disalurkan sejak 8 Juli 2021.
Kebijakan tersebut diputuskan pada 1 Juli 2021 atau dua hari menjelang dimulainya PPKM Darurat. Selama PPKM Darurat yang berlangsung selama 18 hari, Pemprov Jabar telah mendistribusikan sedikitnya 10.000 paket obat dan vitamin gratis.
ADVERTISEMENT
Selain obat dan vitamin, Pemprov Jabar mengembangkan pula layanan meminjampakaikan tabung oksigen bagi warga yang sedang isoman.
Kang Emil memutuskan relokasi anggaran dengan menunda 11 proyek strategis. Dana 11 proyek senilai Rp 144 miliar itu dapat digeser untuk membiayai pemberian obat dan vitamin. Ada pun proyek yang ditunda pelaksanaannya antara lain pusat kebudayaan, destinasi wisata, alun-alun, dan peningkatan jalan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengecek pengemasan paket obat dan vitamin untuk pasien COVID-19 yang isoman. (Foto: Biro Adpim Jabar)
Langkah yang diambil Kang Emil setidaknya mengandung dua pesan urgen di tengah situasi bangsa kita saat ini yang dilingkupi keprihatinan.
Pesan pertama adalah pentingnya untuk terus membangun optimisme, menebar kebaikan, dan harapan di tengah situasi sangat sulit, dan bukan malah menebar keresahan, kepanikan, bahkan perpecahan di masyarakat lewat provokasi dan penyebaran hoaks, disinformasi, maupun ujaran kebencian.
ADVERTISEMENT
Apa yang diberikan berupa kue tar, obat dan vitamin gratis memang bukan sesuatu yang mahal atau mewah. Namun pemberian yang dilandasi niat baik itu sungguh bermakna dan berharga ketika disalurkan pada waktu yang tepat dan sangat dibutuhkan.
Pemberian itu pun tak sekadar perhatian dan empati, seperti perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah pada anaknya, melainkan menunjukkan pula bahwa negara hadir sebagai bentuk kepedulian pada rakyatnya, serta bukti adanya sense of crisis dan sense of urgency untuk mengatasi kedaruratan agar keadaan tak makin memburuk.

Insentif dan bansos

Pemprov Jabar di semester II – tahun 2021 pun terus menyalurkan insentif bagi tenaga kesehatan. Dari total Rp 57,7 miliar sejauh ini sudah direalisasikan sekitar Rp 33,5 miliar (58,15 persen).
ADVERTISEMENT
Dengan segala daya, Pemprov Jabar menyalurkan pula bantuan sosial di masa PPKM Level IV, perpanjangan dari PPKM Darurat. Anggaran bansos yang dialokasikan sekitar Rp 50 miliar ditujukan pada pelaku usaha yang aktivitasnya terhenti selama PPKM, pekerja seni, serta pekerja harian lepas.
Pemda Provinsi Jabar saat menyalurkan bantuan kepada seniman dan budayawan. (Foto: Biro Adpim Jabar)
Sasaran penerima bansos dari APBD Jabar ini adalah warga terdampak pandemi, yang belum menerima sama sekali bantuan sosial dari 13 pintu formal yang disalurkan oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah kabupaten/kota. Ini dimaksudkan agar tak terjadi duplikasi penerimaan bansos, serta dapat memenuhi asas manfaat dan keadilan.
Kang Emil pun membagikan langsung bansos sembako pada sejumlah warga di kawasan Bandung Raya, Kabupaten Bekasi, Cianjur dan Bogor, hari Jumat-Sabtu, tanggal 23-24 Juli. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pempov Jabar pada kesempatan yang sama juga membagikan sembako di 27 kabupaten/ kota.
ADVERTISEMENT
Pemberian tersebut bak obat peneguhan dan penghiburan yang dapat menguatkan mental dan psikis para tenaga medis, maupun warga. Petugas kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan korona, meski dengan risiko tinggi terpapar, bahkan ancaman kematian, dengan kue penyemangat itu mereka seperti mendapat suntikan vaksinasi batin.
Sebagaimana vaksin yang akan membangun pasukan elite tentara tubuh menaklukkan mutan Covid-19, vaksinasi batin dapat membangun semangat, menguatkan jiwa, dan menumbuhkan harapan untuk menaklukkan virus ketakutan dan keputusasaan.
Pesan kedua, mendorong agar masyarakat tidak kendur dalam semangat solidaritas dan gotong-royong, terutama untuk memperhatikan dan menolong mereka yang kesusahan dan tak berdaya.
Pengendalian pandemi perlu ditangani secara multidimensi. Pengendalian tak cukup dari aspek kesehatan, ekonomi, dan politik saja, melainkan penting pula dari aspek religius dan sosial.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian kalangan mungkin memandang sepele aspek religius, tapi jangan diremehkan. Relevan dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, kita percaya pada Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Kehidupan di bumi, dan bangsa-bangsa tak lepas dari kedaulatan Tuhan.
Secanggih dan semutakhir apa pun teknologi dan metode yang dipakai untuk menangani pandemi, jika tanpa campur tangan Tuhan, upaya sehebat apa pun akan sia-sia. Apalagi di tengah kedaruratan seperti saat ini, kita perlu berserah dan mengandalkan Tuhan.
Dengan demikian selain kita tetap perlu berikhtiar menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, serta mengikuti vaksinasi. Jangan jemu-jemu juga untuk berdoa memohon pengampunan, pemeliharaan dan perlindunganNya, juga supaya bangsa kita dapat mengatasi pandemi.
ADVERTISEMENT

Aspek sosial

Tak kalah penting pula aspek sosial. Negara tak bisa berjalan sendiri, perlu peran proaktif seluruh masyarakat. Pandemi ini tak ada yang tahu sampai kapan berlangsung dan kapan akan berakhir. Seberapa kuat kalau hanya mengandalkan anggaran pemerintah.
Oleh karenanya diperlukan kolaborasi lewat gerakan sosial kemasyarakatan, yang kaya bisa membantu yang miskin, yang mujur membantu yang malang, dan yang kuat membantu yang lemah, setidaknya menolong orang-orang terdekat di tempat kita tinggal.
Pengalaman tahun 2020 sampai pertengahan tahun ini terbukti begitu besar gerakan solidaritas dan gotong-royong masyarakat Jabar untuk pengendalian pandemi. Donasi banyak mengalir dari sejumlah lembaga kemanusiaan, maupun korporasi, salah satunya baru-baru ini bantuan ribuan tabung oksigen dan oksigen cair berdatangan dari dalam negeri, maupun luar negeri yang diterima oleh Pemprov Jabar.
Jabar Quick Response saat menyalurkan bantuan oksigen ke Rumah Sakit Immanuel. (Foto: JQR)
Diharapkan gerakan sosial kemasyarakatan yang sudah berjalan baik terus berkembang, yang dapat mengobati kondisi psikologis warga yang kini banyak terguncang dan menderita.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 adalah perang bersama kita melawan musuh tak kasatmata. Dalam suasana darurat seperti ini saatnya untuk bersatu padu, bersinergi seluruh elemen bangsa, antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/ kota, termasuk media, pemengaruh (influencer) dan pendengung.
Ini bukan saatnya untuk saling menyudutkan, mencari-cari kesalahan yang malah membuat kegaduhan dan kontraproduktif , melainkan ini waktunya untuk saling membangun, menguatkan dan menolong, dan jangan sampai hilang rasa untuk peduli, berempati, dan bersimpati. Semoga bangsa kita mampu bertahan dan melewati badai pandemi ini dengan selamat.