news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Daya Tarik Karya Sastra Fiksi Dibandingkan dengan Karya Sastra Nonfiksi

Widia Intania
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pamulang
3 Juli 2024 9:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widia Intania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://canva.com
ADVERTISEMENT
Jika berbicara tentang karya sastra, tidak dapat disangkal bahwa cerita fiksi memiliki tempat khusus di hati para pembaca di seluruh dunia. Baik itu novel dengan semua genrenya, kumpulan puisi yang hidup, atau drama yang memikat, karya sastra fiksi memiliki cara untuk menarik perhatian kita dan menolak untuk melupakannya. Pertanyaannya, mengapa kisah-kisah imajinatif ini lebih berkesan bagi kita daripada kisah-kisah nonfiksi?
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utama mengapa karya sastra fiksi lebih populer daripada karya nonfiksi adalah karena karya fiksi tersebut menawarkan semacam hiburan. Pembaca dapat berimajinasi dalam dunia fantasi, romansa, atau petualangan, untuk sekadar melupakan stres dan kebosanan kehidupan yang berulalang setiap harinya. Cerita fiksi memiliki kekuatan untuk membawa kita ke era, budaya, dan perspektif yang berbeda, yang dapat membuat kita mengalami hal-hal yang mungkin tidak pernah kita temui dalam kehidupan nyata. Karya sastra fiksi ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan jeda mental dari tuntutan kehidupan nyata.
Tokoh fiksi dan cerita mereka sering kali bersinggungan dengan kita pada tingkat yang lebih dalam karena mereka dapat dipahami dan membangkitkan emosi yang kuat. Kita dapat memahami perjuangan, keinginan, dan ketakutan mereka, dan hubungan ini melahirkan empati dan pengertian. Tokoh fiksi dapat menjadi seperti teman, dan pengalaman mereka dapat menjadi cerminan di kehidupan nyata. Hubungan emosional ini merupakan daya tarik yang kuat, yang membuat karya sastra fiksi lebih menarik daripada karya sastra nonfiksi.
ADVERTISEMENT
Karya sastra fiksi juga dapat menyediakan ruang aman bagi pembaca untuk mengolah dan menghadapi emosi mereka. Melalui pengalaman para tokoh, kita dapat mengatasi beban emosional kita sendiri, memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Melepaskan emosi dapat berpengaruh pada pertumbuhan pribadi, kesadaran diri, dan rasa empati.
Sumber: https://canva.com
Kesimpulannya, daya tarik karya sastra fiksi terletak pada kemampuannya untuk memikat imajinasi kita, membangkitkan emosi yang kuat, dan menyediakan semacam hiburan dari tuntutan kehidupan nyata. Sementara karya nonfiksi memiliki tempatnya sendiri, cerita fiksi memiliki kekuatan unik untuk menginspirasi, mendidik, dan menghibur kita. Ketika membaca karya fiksi Anda mungkin akan menemukan diri Anda tersesat di dunia imajinasi yang penuh dengan keajaiban.
ADVERTISEMENT